Lihat ke Halaman Asli

Banyumas Maya

Karena Berbagi Tak Pernah Rugi, Teruslah Berkarya

Pembagian Kartu Sakti Jamkesmas

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13560099472001551561

kesehatan  layaknya arti  Persahabatan : Nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangan. Jaga dan sayangilah dengan sepenuh hati dengan segenap cinta kasih. [caption id="attachment_215662" align="aligncenter" width="600" caption="ilustrasi adilkah pembagian kartu jamkesmas?"][/caption] Banyumas – Kamis, 20 Des 2012 di berbagai desa di wilayah kabupaten banyumas membagikan kartu jamkesmas yang baru. Setelah sebelumnya perangkat desa membagikan surat undangan yang nantinya akan diganti dengan kartu jamkesmas. Perangkat desa dan bidan desa bekerja sama untuk memberikan pelayanan terbaik dalam pembagian kartu sakti jamksesmas kepada yang berhak.

Jamkesmas (akronim dari Jaminan Kesehatan Masyarakat) adalah sebuah program jaminan kesehatan untuk warga Indonesia yang memberikan perlindungan sosial dibidang kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah agar kebutuhan dasar kesehatannya yang layak dapat terpenuhi.Program ini dijalankan oleh Departemen Kesehatan sejak 2008. Dan setelah pendataan ulang tahun pada hari ini mulai di distribusikan kartu jamkesmas yang baru.

Kartu sakti ini dapat digunakan untuk rawat jalan dan rawat inap baik di puskesmas beserta jaringannya, persalinan normal melalui bidan, Balkesmas, Rumah Sakit baik negeri maupun swasta serta pelayanan kesehatan di rumah sakit khusus seperti RS Jiwa, RS Kusta, RS Paru dll. Untuk rawat inap diberikan ruang kelas III (tiga) kecuali jika harus menggunakan perawatan khusus baik itu ICU, HCU ataupun IMC dsb.

Pembagian kartu jamkesmas bagi masyarakat di laksanakan di masing-masing desa, ada yang di pendopo, aula desa, balai desa dan ada juga di polindes, menyesuaikan dari pemerintah desa masing-masing. Jadwal pembagian kartu jamkesmas dimulai sejak pagi yaitu sekitar pukul 08.00 WIB s.d. pukul 15.00. namun ada juga beberapa desa yang melayani sampai pukul 16.00 WIB.

Sudah tepatkah sasaran Jamkesmas? Bicara tepat dan tidak tepat tentu harus berusaha melihat dari sudut pandang yang berbeda. Karena tepat bagi si fulan belum tentu tepat bagi dian. Begitupun suara itu nyaring terdengar diantara kicauan warga di salah satu desa.

Masa kae kaki narsun sing nduwe motor lan sawaeh amba olih jamkesmas, tapi mbok rinah sing wis randa lan pegaweyane rewang malah ora diwei” Pak Narsun yang punya sepeda motor dan sawah luas bisa dapat kartu jamkesmas, sedangkan ibu rinah yang sekarang sudah jadi janda serta kerjanya jadi pembantu tidak terdaftar jamkesmas tutur ibu Siti saodah (36) yang saat itu sedang menyapu halaman menggunakan sapu lidi.

Mbak uci yang sedang menggendong bayinya juga bersuara setelah dengar suara hatinya bu saodah, “Lah kuwe nini kasem sing winginane olih kartu jamkesmas siki malah ora kedaftar, padahal ndisit tau di enggo maring rumah sakit gara-gara ketnhir”, itu mbah kasem yang kemarin punya kartu jamkesmas tapi sekarang justru tidak terdaftar, padahal sebelumnya kartu itu digunakan untuk berobat rawat inap di rumah sakti karena sakit jiwa tuturnya.

Setiap ada sebuah program ataupun kegiatan pasti ada pro dan kontra seperti pembagian kartu jamkesmas. Bersyukur sekali ada banyak orang yang dulu tidak tercatat namun sekarang sudah terdaftar dan mempunyai kartu jamkesmas dan memang orang itu benar-benar membutuhkan. lantas bagaimanakah jika ada orang yang benar-benar kurang mampu dan ia memerlukan pelayanan kesehatan rutin namun tidak terdaftar dalam kartu jamkesmas? hemm... saya juga tidak tahu itu prosedurnya. hehe....3x barangkali anda tahu share dong disini. ^_^

Ada slentingan dari salah satu warga, biasanya yang dapat kartu jamkesmas paling tidak jauh-jauh dari kerabat perangkat desa. Pernyataan ini bisa jadi benar atau belum tentu semuanya benar. Karena bisa jadi memang keluarga atau kerabat perangkat desa memang benar-benar kurang mampu dan layak dapat jamkesmas, tapi ada juga yang sebaliknya.

Sehat Tanpa Jamkesmas Semua tentu tidak berharap untuk mendapatkan kartu jamkesmas, apalagi untuk menggunakannya. Masyarakat dimanapun pasti ingin selalu sehat. Tapi inilah program dari pemerintah yang berusaha untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Bagi yang tidak mendapatkan kartu jamkesmas, bersyukurlah… berarti anda masih dianggap mampu oleh pemdes ataupun pemerintah, dan semoga benar-benar diberikan rizki yang banyak halal dan barokah serta di jauhkan dari sakit, coba dan derita. Tetap jaga kesehatan. Salam dari desa :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline