Lihat ke Halaman Asli

Ruang Senja

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menghitung desahan daun kering
di akhir musim
di mana para pemburu telah pulang
kerimbunannya malam yang mengigil
: memanggil pulang semua kawanan rusa
ke balik jariku
aku sedang bersedih: sebab darahku seringan jeritku,
dan lukaku seindah gaunku

aku menghitung desahan daunan
yang pulang ke hangatannya kopiku:
ke nyamannya kamar tidurku

kenapa dia menaruh kesedian seperti itiu?
membiarkan ratap dan ringkik kuda menjelma
menjadi asap pada puing - puing kota

biarkan kematian mengepakan sayapnya:
menjemput senja yang timpang di sikumu
tapi jangan biarkan keningmu memanjat
dinding - dinding jam
memebuatnya menjadi remahan roti di pinggir ku

pulanglah ke rumahku:
ke lorong yang lebih rumit dari gelap
ke waktu yang lebih tua dari wajah dedaunan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline