CINTA MATI
Oleh: Banyu Bening
Seratus purnama lebih kita pandangi
Dari tanah tanah basah juga tanah gersang
Puluhan musim kita lalui
Dari udara sama yang beda nuansa beda rasa
*
Sepuluh tahun lalu kita bercumbu
Di akhir kebersamaan pada purnama yang sendu
Di semilir udara yang jadi rebutan, aku dan kamu
*
Saat napas berbunyi janji
Janji untuk sehidup semati
Saat desah berbau sumpah
Sumpah akan sama sama di satu rumah
*
Mengapa kini kau ingkari?
Mengapa mentah lagi?
Bagai bunga kembang tak jadi
*
Di sini
Di antara batang batang kelapa sawit
Aku mati suri
*
Di sini
Di ujung nanti
Aku terkapar di gapaian mimpi
*
Sepekan lagi kita tiba di bawah kali terakhir mencumbui malam
Kita pernah berjanji kabulkan harapan
Bersanding mesra di pelaminan
*
Namun kini hitam harapan
Karena yang pulang hanya nama
Yang datang hanya raga
Tanpa senyum yang ranum
Tanpa napas yang harum
*
Namun kini dipaksa mendendam
Pada bekas bekas lebam
Kekasihku mati di negeri orang
Kekasihku mati di perantauan
*
Setelah ratusan purnama ribuan musim
Setelah rindu menggunung di tanah melayu dan tanah suci
Kini aku patah hati di pucuk mimpi yang layu
Terperangkap di cinta mati
Padang, 15 Feb’14 (cintanya buruh migran)