Lihat ke Halaman Asli

Jokowi, Luhut dan Lainnya Sudah Lupa Papa Minta Saham?

Diperbarui: 18 Mei 2016   02:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: www.metrotvnews.com

Manuver cantk di lakukan Manko Polhukam Luhut B Panjaitan di Munaslub partai Golkar, luhut mengumpulkan beberapa Calon Ketua umum, termasuk setya novanto, luhut menyampaikan "briefingnya' yang konon merupakan sebuah arahan dari dan atas restu Presiden Jokowi, dari Seoul sendiri Presiden mengatakan "mendukung sepenuhnya langkah JK dan Luhut yang ikut bermain di dalam konstelasi politik partai Golkar.

Bila di Munaslub Golkar jelas terlihat di menangkan oleh luhut, dan JK harus mengakui keunggulan luhut, apakah pada kasus papa minta saham luhut juga menang atas JK,? menurut media, sekali lagi saya katakan menurut media, bahkan semua media tanpa kecuali, kasus papa minta saham adalah "permainan kotor lingkar ring 1 istana yang berhasil di buka oleh sudirman said,(Mentri ESDM) siapakah yang di maksud ring 1 istana,? media menyebut (Rizal Ramli/menko maritim) Freeport / Papa minta saham adalah pertarungan dua Genk yang memperebutkan kue yang lezat.

Dalam rekaman yang di sebut dan di perdengarkan di sidang Mahkamah Kehormatan Dewan DPR-RI, jelas setya novanto menjadi pemain inti yang dengan baik menyebut semua tokoh,(termasuk Jokowi.) pada waktu itu luhut marah dan ikut memberikan kesaksian di dalam sidang MKD selain Mentri ESDM dan presdir Freeport.

Seskab Pramono Anung mengatakan, pemerintah tetap menghargai dan mengapresiasi terpilihnya Setya novanto, meski ada kasus papa minta saham, karena Setya sudah dipilih secara demokratis. Lagi pula, lanjut Pramono, ia yakin para pemilih Setya sudah paham hal-hal lain di belakangnya, termasuk kasus papa minta saham itu. menurut Pramono Anung, Golkar adalah partai yang sudah sangat berakar, dewasa, dan sistem demokrasinya baik. apapun itu, Pak Novanto sudah terpilih. Jadi, pemerintah dalam hal ini menghargainya, pisahkan masalah terpilihnya novanto sebagai Ketua umum Golkar dan kasus papa minta saham.

Logika pemisahan seperti apa yang di kehendaki seorang pramono anung bila tokoh yang dahulu geram, marah dan mencak-mencak terkait papa minta saham kini dengan jelas mendukung bahkan berkontribusi atas terpilihnya setya novanto sebagai ketua umum Golkar.

Ahok yang saat ini sedang gencar-gencarnya mencari dukungan politis dan media juga tidak lupa mengucapkan selamat atas terpilihnya setya novanto, dan ahok menuturkan kisahnya pernah menjadi anggota setya novanto, juga pernah merasa di lindungi olehnya saat masih bernaung di partai golkar. bak gayung tersambut, setya novanto juga membenarkan kisah ahok.

pada akhirnya saya membenarkan dan mengamini apa yang di katakan para tokoh dan pengamat politik, bahwa setya novanto adalah sosok yang paling tepat menggantikan aburizal bakrie, karena pertama setya novanto adalah pelobi yang handal, kedua karena besarnya koneksi yang di miliki, ketiga dukungan finansial yang berlimpah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline