Lihat ke Halaman Asli

Banu Zahid

Mahasiswa

Pemilu dan Nasib Rakyat

Diperbarui: 27 April 2023   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebagai masyarakat yang hidup dalam sistem Demokrasi memiliki harapan besar pada Pemilihan Umum atau Pemilu. Pemilu adalah rahim demokrasi yang di dalamnya melahirkan pemimpin berkualitas sehingga mampu mengubah dan memperbaiki masa depan suatu bangsa. 

Kompetisi global menjadikan sebuah bangsa harus memiliki pemimpin yang berkualitas agar mampu berpartisipasi dalam isu-isu dunia.Perkembangan sektor teknologi menjadi basis kekuatan suatu bangsa dalam menghadapi berbagai macam persoalan. 

Indonesia sudah hamil 8 bulan yang artinya sebentar lagi akan memiliki sosok pemimpin baru, menjadi menarik apakah pemimpin baru tersebut dapat mengubahan nasib rakyat ke arah yang lebih baik atau justru menyengsarakan rakyatnya dengan kebijakan-kebijakan yang populis dan arogan.

Persoalan klasik pada masyarakat seperti kemiskinan, biaya pendidikan mahal dan akses hukum yang terbatas menjadi tantangan besar bagi siapa saja yang nantinnya menjadi pemimpin baru. 

Sudah saatnya cara pandang kuno dalam menata kehidupan berbangsa harus disesuaikan dengan perkembangan zaman sehingga bangsa ini tidak banyak tertinggal dalam berbagai sektor yang fundamental. 

Pendidikan adalah kunci utama dalam mereduksi ketertinggalan suatu bangsa, kita bisa lihat bagaimana Jepang ketika hancur di bom atom, pemimpinnya justru mengultimatum untuk bertahan lewat sektor pendidikan yaitu dengan mengutamakan kualitas pendidik. 

Jepang sangat mengerti bagaimana kondisi saat itu jika ia tetap melawan justru akan merugikan generasi emasnya mendatang. Sejarah berharga ini perlu menjadi contoh khususnya bagi bangsa indonesia yang sebentar lagi akan mengalami masa-masa perubahan dan pergantian pemimpin. 

Efek domino menjadi konsekuensi setiap bangsa khususnya dalam menentukan pilihan pemimpinnya ke depan pada pesta rakyat atau pemilu. Pesta rakyat notabene menjadi hak mendasar  bagi rakyat untuk menunjuk siapa pemimpin yang mampu mengubah nasib keluarga dan keturunannya. Seperti biasa kita hanyaa dimainkan suara oleh para bandit-bandit yang mengaku tangan Tuhan. 

Hal demikian yang harus dihindari pada pemilu periode ini agar kita tidak termanipulasi hak pilihnya. Suatu nasib rakyat sangat tercermin pada siapa pemimpinnya, ini sudah menjadi rahasia umum bahwa pengaruh kepemimpinan menjadi bukti maju atau mundurnya suatu bangsa. 

Kita ambil kasus di negara Sudan yang sampai detik ini masih konflik, pertanyaannya apakah pemimpinnya mampu mengatasi konflik tersebut denga waktu yang singkat dan meminimalisir korban dari warga sipilnya. 

Momentum besar kita adalah setiap 5 tahun sekali ini menjadi hajatan sekaligus harapan rakyat agar kualitas hidupnya terjamin dan terangkat. Ongkos ratusan triliun tidak boleh menjadi bisnis belaka yang efeknya merusak mindset masyarakat dengan politik uangnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline