Lihat ke Halaman Asli

Asep Wijaya

TERVERIFIKASI

Pengajar bahasa

"Tomb Raider", Lara Croft dan Awal Mula Kisah Petualangannya

Diperbarui: 8 Maret 2018   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: digitalspy.com

Di awal milenium ketiga, kita mengenal Lara Croft sebagai Angelina Jolie. Dua filmnya, Lara Croft: Tomb Raider (2001) dan Lara Croft Tomb Raider: The Cradle of Life (2003), sudah cukup melekatkan kesan dan memperkuat pertalian itu.

Kita juga tahu, dua film itu merupakan produk adaptasi dari serial permainan video terkenal berjudul Tomb Raider. Di tahun 2000-an, video game yang pertama kali dikembangkan oleh Core Design ini pada 1996, menjadi salah satu permainan favorit para remaja.

Setidaknya kita mengetahui hal itu dari produksi serial game yang terus-menerus dilakukan oleh Core Design.

Sejak peluncuran perdananya pada 1996, hampir saban tahun serial terbaru permainan video itu muncul hingga pengembang video game asal Inggris itu mengakhirinya pada 2003 dengan seri Tomb Raider: The Angel of Darkness.

Namun rupanya, pesona Lara Croft belum pudar. Pengembang video game lain, di antaranya Crystal Dynamics, kepincut melanjutkan serial permainan video itu. Jadilah pada 2006, seri Tomb Raider: Legend muncul.

Dan ternyata pengembang video game asal Amerika itu ketagihan memproduksi serial Tomb Rider yang rupanya masih digemari banyak orang tersebut. Tercatat Crsytal Dynamics masih memproduksi permainan video itu hingga 2015 lewat judul game-nya Rise of the Tomb Raider.

Padahal kalau dilihat dari tema utama permainannya, seri video game yang lahir sejak 1996 ini cuma menyajikan petualangan yang sama: memburu makam yang dikenal punya daya supernatural dan berselisih dengan mereka yang mengatasnamakan sebagai Ordo Trinity.

Hikayat Lara Croft juga tidak banyak berubah: perempuan dari Keluarga Croft yang kaya raya sekaligus sosok pemberani dan tangguh juga jago kelahi.

Pada satu seri video game Lara bersenjatakan busur, sementara di seri lainnya, ia diperlengkapi dengan dua pistol yang menempel di kedua pahanya.

Lantas, apa yang membuat Tomb Raider menarik untuk dijadikan film lagi pada 2018? Sutradara Roar Uthaug rupanya penasaran dengan cerita awal mula Lara Croft hingga menjadi petualang makam kuno.

Seperti Wonder Woman (2017) yang bercerita tentang riwayat awal untuk aksi heroik pahlawan super perempuan itu, Tomb Raider (2018) juga ingin menapaki jejak yang sama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline