Lihat ke Halaman Asli

Kematian Khadafy, Pertanda Perang salib Belum Kiyamat

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Perang salib merupakan pertarungan antar blok barat dengan blok timur, serta di ikuti para pendukung kedua blok tersebut, bahkan keberadaan perang salib di dukung penuh dari tiga agama besar di dunia, yaitu: Kristen, Yahudi dan Islam. Ketiga agama ini punya peranan Masing-masing dalam melakukan strategi dalam menghadapi setiap perang salib yang datang dan pergi, sehingga perang semakin memanas di saat ketiga agama ini ingin menang dalam meletakkan Panji-panji kekuasaan.


Darah dan nyawa sudah tidak di hiraukan lagi dalam melanjutkan misi perang salib, sehingga terlihat sedemikian besar darah dan nyawa ditumpahkan atas nama perang idiologi agama, bahkan perang salib sudah menjadi budaya sebagai simbol keimanan seseorang atas nama agama yang menjadi sumber keyaqinannya.


Sejak zaman Shalahuddin Al-Ayyubi, bahkan lebih jauh dari itu, perang salib sudah berlangsung dan masih berlanjut sampai detik ini, sehingga sudah banyak korban nyawa dan harta, untuk dipertaruhkan atas nama perang salib atau banyak orang menyebut perang suci dalam mempertahankan keimanan di dada umat ketiga agama besar di dunia ini.


Sebenarnya, perang salib tidak lepas dari sebuah kekuasaan yang menjadi rebutan antar tiga agama dalam mencapai kemenangan sebagai raja di raja alam semesta, tetapi perang salib cenderung mengarah menuju perang suci atas nama agama, karena agama sudah menjadi politisasi dalam melobi kekuatan yang maha dahsyat, untuk memenangkan perang salib dalam mencapai kekuasaan tertinggi di jagat raya.


Kematian Khadafy tak lepas dari peran barat dalam memberi tekanan militer terhadap Khadafy, sehingga perang dahsyat tak dapat dihindarkan dalam pertarungan Khadafy dengan barat, bahkan menyebabkan Khadafy tewas mengenaskan atas serangan barat dan para pendukung bangsa barat. Inilah sejarah yang menunjukkan perang salib antar blok barat dengan blok timur masih berlanjut, bahkan perang tidak hanya di sekitar zerusalem, namun sudah mencapai dataran Afrika, bahkan Indonesia, seperti kejadian di Ambon dan Poso tak lepas dari pertarungan perang salib yang berdasarkan Idiologi keagamaan. Inilah yang menjadi perhatian umat manusia, bahwa ternyata dalam generasi manusia tak lepas dari sebuah kejadian perang dahsyat.


Masa perang salib yang sudah berlangsung begitu lama, ternyata belum mengalami kiyamat perang, dalam artian perang yang sudah melegenda begitu lama, sejak nenek moyang bangsa barat dan timur, ternyata sampai detik ini masih berlanjut, sungguh peristiwa perang warisan yang tidak pernah mencapai titik akhir dalam peradaban manusia, khususnya tiga agama besar di dunia dengan peta antar blok barat melawan blok timur, serta di ikuti para pendukung dari kedua blok tersebut. Wallahu a'lam bisshowab.............


Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)………..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline