Gambar : jogja.antaranews.com
Melihat Partai Politik satu persatu, yang terlihat hanya perilaku korupt dan politik transaksional. Tapi bila melihat secara global, tampaklah skenario yang sesungguhnya. Carut -marut politik disusul dengan munculnya partai baru yang menjanjikan dengan menawarkan berbagai perubahan.
Benarkah ?
Kemudian diikutipartai lama yang juga menawarkan perubahan. Perubahan seperti apa ? Mungkinkah ada perubahan, bila ibarat masakandimasak oleh koki yang sama dengan resep yang sama ? Hanya penyedap baru yang ditawarkan, hanya pewarna baru yang ditawarkan. Partai Politik memang tampaknya banyak, multi Partai. Tapi pada hakekatnya hanya terdiri dari tiga Partai :
1.Partai Politik yang berinduk semang kepada Asing.
2.Partai Politik tanpa Bentuk
3.Dan Partai politik tanpa masa depan.
Partai Yang berafiliasi dengan kekuatan Global
Demokrat dan GOLKAR.
Partai Demokrat berinduk semang pada siapa? Sudah bukan Rahasia lagi.
Kemudian hubungan Ical /GOLKARdengan Rothschild siapa yang bisa membantahnya ?
Dua Partai ini yang sepanjang sejarah keberadaannya menjadi kuda tunggangan kepentingan Paman Sam.
GERINDRA
Partai yang semula dianggap paling bersih dari kepentingan Paman Sam, yang dikabarkan jauh lebih dekat dengan Timur Tengah,ternyata Partai ini sama dengan yang lainnya ada hubungan sangat khusus dengan Paman Sam. Rakyat tertipu bila menganggap Partai ini tidak ada hubungan dengan Paman Sam.
Nasdem dan HANURA.
Partai Politik yang dikomandoi oleh Surya Paloh. Perpecahannya dengan Hari Tan. Apakah itu perpecahan yang sebenarnya ?Keberadaan HANURA yang dimungkinkan banyak menampung aspirasi Rakyat perlu pula dikendalikan.
Perpindahan Hari Tan, tukar guling dengan akbar faisal itulah satu skenario untuk tidak saling menjatuhkan. Mengapa Hari Tan. Perlu berpindah ke HANURA, apakah bukan karena HANURAbelum dikendaliian ?
PDI-P
Partai Ideologi yang miskin Ideologi ini, apakah tidak sengaja dilepas sebagai pendamping ? Partai ini mempunyai kekuatan grassroots yang militan, tapi tidak akan pernah mencapai satu kekuatan yang membahayakan. Satu Partai Politik yang kuat , tapi tanpa masa depan.
PKS , PKPI, PAN dan PKB
Partai ini masih tanpa bentuk, bersama PKPI , PAN dan PKB. Bukan partai ideologis, bukan partai Nasionalis dan Partai Politik yang miskin simpatisan juga miskin tokoh panutan. Setelah PKS terkena Prahara, maka Partai ini terpaksa bergabung dalam Partai Politik Tanpa bentuk ini.
PPP & PBB
Dua Partai Politik yang nyaris tanpa masa depan, sebagai dua partai Ideologi yang kehilangan ideologinya , terjerembab dalam system yangbahkan tidak diketahuinya.
Untuk memilih Partai Politik yang manapun ternyata akan terperosok dalam ketidak mengertian, tanpa tujuan selain hanya mempertahankan kehidupan berpartai, mempertahankan kekuasaan sementara.
Bila semua Partai yang dipandang mampu mengusung Pemerintahan seperti : Demokrat, GOLKAR, NASDEM, GERINDRA dan HANURA sudah bernaung dalam satu payung, masihkah ada keinginan bicara tentang Rakyat ? Partai Politikmanapun yang menang, pemenang sebenarnya tidak akan berubah.
Tragis memeng, tapi itu satu kenyataan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H