Gambar Kreasi dari sumber yang jelas.
Perang Diponegoro, pada Th. 1825 – 1830 juga Perang Padri1821 – 1837 dua buah perang berkepanjangan untuk memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Tak berbeda pula dengan perang Acehyang mengangkat nama besar Pahlawan Teuku Umar dan Cut Nya Dien. Perang yang berkobar dinegeri ini dengan mempertaruhkan nyawa dan harta. Perang yang dijanjikan dengan syahid dan mengundangkan takbir. Walaupun kemerdekaan yang dikejar bukan hanya untuk umat Islam tapi untuk semua penduduk yang tinggal bersama para pejuang kemerdekaan itu.
Perang-perang seperti ini tidak pernah bisa dihentikan, juga di Gaza. Selama Hamas adalah bagian tak terpisahkan dari Rakyat Gaza, selama itu pula tidak ada alasan untuk memerangi Hamas tanpa memerangi RAKYAT GAZA. Adalah satu alasan tak masuk akal yang mengatakan bahwa HAMAS yang berlindung ditengah rakyat sipil adalah penyebab dari jatuhnya korban orang tua, perempuan dan anak-anak. Adalah satu pembodohan bila Israel beropini bahwa bukan salah Israel menyerang rakyat sipil Gaza, akan tetapi adalah kesalahan pejuang HAMAS yang berlindung dibalik rakyat sipil. Lalu pejuang HAMAS harus tinggal dimana? Harus memisahkan diri dari rakyatnya ? Harus keluar dari Gaza, tanah yang dipertahankannya?
Memisahkan HAMAS dari tanah Gaza, Memisahkan HAMAS dari Rakyat Gaza? itu semua adalah konyol. Tanah Gaza, Rakyat Gaza dan HAMAS adalah satu.
Gaza ingin merdeka dan di tanah Gaza ada HAMAS, yang berjuang bersamaRAKYAT. Bila HASMAS lahir dan berasal dari rakyat Gaza. Maka menumpas HAMAS hanya bisa terjadi dengan lenyapnya Mayoritas Rakyat Gaza. Apakah itu bukan satu Program GENOSIDA ? Bila apa yang dilakukan HAMAS sama seperti motivasi Perang Diponegoro, Perang Padri dan Perang Aceh, maka tidak cukuplah kutukan bagi Israel, tapi harus ada sangsi tegas dari PBB.
Sayang Amerika Serikat bahkan PBB sebenarnya ada dibelakang Israel. One World Order /New World Order semakin nyata dan Peran Israel semakin menggila. Sementara di Negeri ini kaum Islamophobia semakin memuja Israel walaupun secara sembunyi-sembunyi.
Itulah Zionis yang sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H