Lihat ke Halaman Asli

Salah Pengelolaan, Pemerintah Membohongi Publik

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang rencananya akan mulai diberlakukan mulai tahun depan dengan alasan yang diusung karena anggaran subsidi membludak.


Alasan untuk menaikkan tarif dasar listrik di tahun 2013 nanti, ternyata bukan karena anggaran anjlok dan subsidi membesar. Hal ini diungkapkan oleh Tjipta Lesmana selaku Pengamat Komunikasi dan Politik yang dikutip oleh Kompas.


Menurut beliau, kenaikan tarif dasar listrik disebabkan oleh salah pengelolaan sumber energi listrik. Salah pengelolaan itu sendiri terjadi karena pemerintah mengekspor sumber energi dengan harga murah, padahal di domestik sendiri lebih membutuhkan.


Menurut pernyataan pengamat energi, Kurtubi, sumber energi batubara bisa menghasilkan energi listrik yang bisa dijual seharga Rp 500-600/kWh. Begitu juga dengan gas yang bisa dijual Rp 400-Rp 500 per kWh. Sementara harga jual listrik dari PLN ke masyarakat selama ini sekitar Rp 700 per kWh.


Sehingga dengan bahan baku tersebut seharusnya PLN sudah untung dan masyarakat tidak perlu subsidi. Pemerintah justru memilih menggunakan BBM sehingga harga jualnya menjadi Rp 3.500 per kWh. "Pemerintah telah melakukan kebohongan publik dari hal ini. Masyarakatlah yang dirugikan," jelasnya.


Dengan tarif dasar listrik yang sekarang berlaku saja, masyarakat sudah meraung-raung, apalagi kalau nantinya bakal naik sekitar 15%.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline