Lihat ke Halaman Asli

M FarhanHidayat

Journalis Enthusiast

Syukuran Peserta Khitan Gerakan "Ayo Peduli Sesama" di Masjid Jami' Sabilillah Pademangan Timur

Diperbarui: 11 Agustus 2024   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Jakarta, 11 Agustus 2024 -- Dalam suasana penuh keceriaan, acara Syukuran Peserta Khitan Massal di Masjid Jami' Sabilillah, Pademangan Timur, berlangsung dengan sukses. Acara ini tidak hanya merayakan keberhasilan pelaksanaan khitanan massal tetapi juga menjadi ajang untuk melestarikan budaya lokal. Kegiatan ini dihibur oleh berbagai atraksi budaya, termasuk pertunjukan Persatuan Silat Macan Siliwangi, Ondel-ondel, Barongsai, dan penampilan dari Aku Badut Indonesia. Setelah itu, peserta diarak mengelilingi Pademangan Timur sebagai bagian dari perayaan.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami' Sabilillah, Bapak H. M. Sunding, dalam sambutannya, menekankan pentingnya mempertahankan budaya sebagai identitas masyarakat. "Budaya perlu dipertahankan, dan adanya kegiatan ini digunakan untuk mempertahankan budaya tersebut," ujarnya. Ia juga mengucapkan selamat kepada para peserta khitan yang disebutnya sebagai "adik-adik hebat," dengan harapan semoga mereka selalu diberkahi.

Pimpinan Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago, Ust. Dr. Awaluddin Faj, M.Pd., turut memberikan sambutan dalam acara ini. Beliau menyampaikan bahwa ini adalah tahun ketiga Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago berpartisipasi dalam kegiatan khitanan massal. "Kami berfokus pada tiga bidang utama: Pendidikan, Unit Usaha, dan Sosial," kata Ust. Dr. Awaluddin. Ia juga menginformasikan bahwa pada tanggal 28 Juli 2024, telah dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan pesantren baru di Bogor, dan meminta doa agar pembangunan tersebut dimudahkan dan dilancarkan.

Dokumentasi Pribadi

Lebih lanjut, Ust. Dr. Awaluddin berharap agar para peserta khitan dapat melanjutkan pendidikan mereka di pesantren, dan setelah kembali ke rumah, mereka dapat berdakwah di daerahnya masing-masing. "Umur kita terbatas, tapi jariyah kita tak akan terbatas," ujarnya, menekankan pentingnya amal jariyah dalam setiap kegiatan sosial dan keagamaan. Beliau juga berharap dapat bertemu kembali dalam acara serupa di tahun depan.

Lurah Pademangan Timur, Bapak Suhardiman, juga menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan khitanan massal ini. "Setiap tahun, persiapannya harus dilakukan jauh-jauh hari, dan kami sangat mendukung kegiatan ini," ungkapnya. Beliau juga mendoakan agar seluruh peserta dan penyelenggara selalu diberikan kesehatan dan keberkahan.

Anggota DPR Komisi III, Bapak H. Santoso, dalam sambutannya, mengajak seluruh masyarakat untuk mempersiapkan diri menyongsong Generasi Emas 2045, di mana Indonesia akan mencapai 100 tahun kemerdekaan. "Tahun 2045 Indonesia akan menjadi generasi emas, dengan warga yang produktif, banyak lapangan kerja, dan negara yang makmur," ujarnya. Ia menekankan pentingnya memberikan pendidikan terbaik kepada anak-anak untuk menguasai berbagai bidang ilmu. H. Santoso juga mengingatkan bahwa kegiatan sosial seperti khitanan massal membutuhkan kesadaran dari seluruh masyarakat, karena negara tidak dapat menangani semua kebutuhan sosial sendiri.

Acara syukuran ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara masyarakat, tokoh agama, dan pemimpin lokal dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berakhlak mulia. Dengan dukungan pendidikan dan pelestarian budaya, diharapkan Indonesia dapat mencapai masa depan yang lebih gemilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline