Lihat ke Halaman Asli

Bangun

mahasiswa

Mengintip Aspek Pertanian Berkelanjutan Agrowisata Salib Putih

Diperbarui: 10 Desember 2018   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Agrowisata Salib Putih terletak di kaki Gunung Merbabu yang berbatasan dengan kabupaten Semarang dan kota Salatiga.  Agrowisata ini memiliki pemandangan yang begitu indah untuk dikunjungi bersama dengan sahabat dan keluarga atau orang-orang terdekat. 

Selain itu banyak spot-spot yang menarik di agrowisata ini seperti camping ground, kolam berenang, dan outbond. Spot-spot yang ada bisa digunakan untuk berselfie dengan background pemandangan kota salatiga, perkebunan kopi, teh , cengkeh, kapas, serta menikmati keindahan gunung Merbabu. 

Tak hanya itu, Agrowisata Salib Putih memiliki peternakan sapi perah yang dapat dikunjungi dan merasakan susu sapi murni dan juga Agrowisata ini memiliki fasilitas penginapan berupa Hotel De Emerik yang fasilitas lengkap dan tersedia dengan harga yang bervariasi dan murah.

dokpri

 Dari ketinggian tertentu di agrowisata Salib Putih pengujung dapat menikmati indahnya rawa-rawa legendaris yang ada di Jawa Tengah yaitu Rawa Pening. Tak perlu khawatir bagi pengunjung yang ingin datang ke agrowisata Salib Putih karena jarak tidak begitu jauh dari kota salatiga kurang lebih empat kilometer dan membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit.  

Dan harga yang ditawarkan ketika memasuki agrowisata tersebut tidaklah terlalu mahal, jika hanya untuk berselfi ria dengan background pemandangan tidaklah ada pungutan biaya apapun, namun perlu diperhatikan adalah kebersihan agar tidak mencemari lingkungan yang ada di kawasan agrowisata salib putih.

dokpri

Dengan adanya keberadaan agrowisata Salib Putih dari kacamata pertanian berkelanjutan yang dilihat dari 3 aspek atau pilar yaitu 3P (People, Profit, dan Planet).

Dimana people yang berkaitan dengan sosial masyarakat dengan adanya agrowisata Salib Putih, kemudian Profit yang mengarah kepada berkelanjutannya perekonomian pihak pengelola agrowisata Salib Putih dan juga masyarakat yang ada disekitarnya, serta Planet berhubungan dengan kualitas lingkungan atau sumber daya  yang dimanfaatkan sebagai agrowisata Salib Putih.

dokpri

Aspek Sosial (People)

Keberadaan awal dari adanya Agrowisata Salib Putih merupakan peran dari seorang berkebangsaan Belanda yang bernama De Emmerick pada tahun 1902 yang tergerak  bersama istrinya untuk membantu para pengungsi dengan mendirikan barak - barak penampungan untuk kurang lebih 300 jiwa akibat dari bencana alam meletusnya gunung Kelud di Jawa Timur  pada tahun 1901 yang berdampak ke daerah tersebut. 

Seiring berjalannya waktu, tempat penampungan ini menjadi Yayasan Sosial Kristen Salib Putih (YSP) dan berganti menjadi bernama Pondok Remaja Salib Putih kemudian berganti nama menjadi Agrowisata Salib Putih.

Agrowisata Salib Putih yang mempertontonkan nilai seni secara estetika karena adanya penataan tanaman hias yang menarik pengunjung untuk langsung take a picture terutama kaum Hawa. Untuk menunjang penataan dan merawat tanaman hias membutuhkan tenaga kerja, sehingga membuka peluang kerja untuk masyarakat sekitar untuk dapat bekerja di Agrowisata tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline