Lihat ke Halaman Asli

Best Practise Menggunakan Metode STAR pada Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing

Diperbarui: 22 Januari 2023   07:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Candaan dan pembullyan itu beda tipis tergantung dari sudut pandang menyikapi hal tersebut. Terkadang candaan menjrumaskan kita kepada pembullyan, kita terlena dalam hal tersebut tidak berfikir seperti apa yang dirasakan oleh korban, dalam hal ini sering kita lihat di lingkungan masyarakat maupun di lingkungakan sekolah. 

Kejadian seperti itu kita tidak bisa menebak kapan terjadi dan dimana kejadiannya, dalam sekolah terkadang peserta didik sering melontarkan candaan kepada sesama peserta didik tapi terkadang mereka larut dalam candaan yang mengakibatkan meraka lupa akan perasaan yang dialami oleh teman yang dijadikan candaan, mereka hanya memikirkan kesenangan saat melakukan hal tersebut yang pada akhirnya akan merugikan semuanya, bagi korban meraka merasa tidak dihargai, sedih dan malu, bagi pelaku mereka bisa dipanggil oleh kesiswaan dan BK dikarenakan kelakuannya kepada temannya.

Hal ini penting untuk segera diatasi, karena perilaku perundungan atau bullying ini memberikan dampak negatif yang sangat banyak, baik itu bagi pelaku, korban, ataupun saksi yang melihat tindakan tersebut. Para peserta didik juga harus mampu memahami, mengklasifikasikan, menganalisis dan merumuskan cara untuk mencegah tindakan perundungan ini. Sehingga dengan pengetahuan dan pemahaman yang mereka miliki, mereka tidak lagi melakukan perundungungan di lingkungan sekolah.

Dari permasalah tersebut penulis ingin memberikan layanan Bimbingan Kelompok dengan teknik Role Playing dengan topik "Stop Bullying". Dengan teknik ini diharapkan peserta didik bisa merasakan bagaimana perasaannya setelah menjadi pelaku dan korban bullying.

Setelah    menentukan    layanan    dan    topik, penulis menyiapkan RPL, LKPD, naskah drama dan Instrumen Evaluasi menjadi  pemeran  utama  dalam  layanan  tersebut,  semua yang sudah direncanakan itu berkitan dengan keberhasilan dalam menyampaikan layanan yang semua itu agar peserta didik bisa mengentikan atau mencegah bullying disekolah.

Konselor sekolah bersama semua personil sekolah (kepala sekolah, staf guru dan wali kelas), orang tua siswa, dan tokoh masyarakat memiliki tanggung jawab kepada peserta didik dalam mengembangkan sikap positif dalam bergaul sehingga kasus perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah ini bisa dikurangi, atau bahkan dihilangkan

Pada praktik pelaksanaan bimbingan kelompok (BKp) yang sudah dilakukan tentunya ada tantangan atau hambatan yang dialami, antara lain : waktu pemberian layanan yang cukup lama sehingga harus koordinasi dengan guru mapel selanjutnya, tempat pelaksanaan layanan BKp yang kurang kondusif karena tidak ada ruang khusus untuk kegiatan kelompok, pada saat layanan diberikan bertepatan dengan jam istirahat menjadikan suasana tidak kondusif dan piranti yang kurang mumpuni untuk proses perekaman kegiatan layanan.

Dalam proses kegiatan layanan melibatkan 6 siswa kelas XI, guru mapel yang dimintai jamnya untuk pelaksanaan layanan BKp itu sendiri, teman guru BK sejawat untuk dimintai masukan dan saran untuk pelaksanaan BKp, serta Bapak kepala SMA N 1 Mirit yang sudah memberikan izinnya selaku pimpinan sehingga pelaksanaan layanan BKp dapat terlaksana.

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah Berkoordinasi dengan guru mapel setelah jam mapel BK serta minta izin beberapa anak untuk mengikuti layanan Bimbingan kelompok mengingat waktu pelaksanaan layanan 1x45 menit, Mencari ruangan yang jauh dari kebisingan, Mencari piranti yang bagus untuk proses perekaman.

Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan layanan BKp yitu menggunakan teknik role playing dengan harapan siswa mampu merasakan langsung terkait dengan topik yang dibahas melalui drama yang sudah dipersiapkan oleh pemimpin kelompok sebelumnya.

Proses pelaksanaan BKp dengan teknik role playing, pada tahap awal PK menerima kehadiran AK, memimpin do'a, dilanjutkan dengan penjelasan BKp serta teknik role playing, setelah itu PK menanyakan kesiapan untuk lanjut ke tahap inti, PK menjelaskan topik, kemudian AK melaksanakan role playing, setelah selesai AK diminta untuk membahas secara tuntas terkait topik dan drama yang sudah diperankan, kemudian menyampaikan kesimpulan serta tindak lanjut dan mengevaluasi pelaksanaan BKp yang telah dilaksanakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline