Lihat ke Halaman Asli

Toni Kurniawan SH

Pembela Hak Asasi Manusia yang Tak Pernah Merasakan Nikmatnya Cinta dan Kopi

Sejarah Singkat Demokrasi Modern

Diperbarui: 28 Juni 2021   00:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Meskipun sejarah tentang sejarah demokrasi sudah dimulai sejak demokrasi klasik, seperti yang pernah dipraktikkan bahkan sebelum era Yunani kuno dan Romawi, tetapi tidak selamanya sejarah tersebut mengenal penerapan demokrasi. 

Hal ini disebabkan oleh perkembangan demokrasi tersebut bukan merupakan bentuk-bentuk stereotype dari sistem pemerintahan, sementara bentuk prototype pemerintahan dalam sejarah dunia adalah system pemerintahan yang tidak demokratis, yang sangat mendewakan penguasa/ raja/ pemimpin Negara atau pemimpin Agama. 

Rakyat dalam hal ini hanya menjadi objek pengaturan dan objek pemerintahan saja, tanpa adanya pengakuan terhadap hak-hak individual maupun hak publiknya seperti yang dimiliki manusia-manusia zaman modern. Karena itu, sebelum zaman modern sangat sedikit Negara yang secara sadar menerapkan system pemerintahan demokrasi, kecuali Yunani Kuno dan Romawi. 

Bahkan di zaman pertengahan, meskipun berlangsung cukup lama, dunia sama sekali tidak kenal dengan system pemerintahan demokrasi, hal tersebut terjadi merata di seluruh dunia.

Namun demikian, ada fenomena demokrasi di zaman modern, yakni demokrasi yang semula berada dalam ranah politik, kemudian berkembang keranah-ranah yang lainnya, seperti keranah ekonomi, sosial, hukum, dan lain-lain. Kenyataan dewasa ini menunjukkan bahwa hamper tidak ada bidang kehidupan manusia yang tidak dimasuki oleh konsep demokrasi.

Meskipun sebelum era Socrates, plato, dan aristoteles, di berbagai belahan dunia ini telah ada penerapan system pemerintahan demokrasi yang dalam artinya sangat terbatas. Baru pada zaman Socrates, plato, dan aristoteles, pemikiran dan perenungan tentang demokrasidilakukan secara tertulis, mendalam,dan sistematis. 

Karena itu, dapat dikatakan bahwa modernisasi pertama di dunia ini terhadap makna demokrasi dilakukan pada zaman Socrates, plato, dan aristoteles tersebut. Bahkan, demi memahami arti demokrasi, aristoteles sempat mempelajari 158 negara kota di yunani, yang kemudian berkesimpulan bahwa berbeda tempat dapat berbeda pula system demokrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline