Lapangan THOR, Surabaya, Kamis (5/12/2024), akan menjadi saksi lahirnya juara baru atau bertahannya sang raja lama. Persedikab Kediri, tim dengan status juara bertahan, menghadapi tantangan besar dari Mojosari Putra FC, penantang yang penuh ambisi dan energi muda.
Persedikab telah melalui perjalanan yang penuh drama di Piala Soeratin U-17 Jawa Timur. Mereka dua kali dipaksa adu penalti---melawan Deltras FC di 16 besar (0-0, 3-0) dan melawan Malang United di semifinal (1-1, 4-3). Namun, di setiap tekanan, tim ini selalu menunjukkan keteguhan mental yang luar biasa, seolah-olah keajaiban sudah menjadi bagian dari strategi mereka.
Sementara itu, Mojosari Putra FC tampil dengan determinasi tinggi. Julukan Young Blue's Army bukan sekadar nama---performa mereka di lapangan membuktikan itu. Dengan kemenangan solid 2-1 atas Persinga Ngawi di 16 besar, 2-0 atas Banyuwangi Putra di perempat final, dan 4-2 melawan Malang United di semifinal, Mojosari menunjukkan bahwa mereka bukan lawan yang bisa dianggap enteng.
Duel Filosofi Sepak Bola
Final ini adalah duel dua pendekatan berbeda dalam sepak bola. Persedikab dengan gaya permainan disiplin yang penuh kesabaran akan berhadapan dengan Mojosari yang agresif dan progresif. Pertahanan kokoh versus serangan tajam, pengalaman versus semangat muda---semua elemen ini akan menyatu dalam satu laga terakhir.
Pertanyaannya, akankah Persedikab sukses menuntaskan misi back-to-back winner? Ataukah Mojosari Putra akan menciptakan sejarah baru? Babak terakhir ini akan menjadi panggung di mana setiap taktik, tekel, dan gol berbicara lebih keras dari seribu kata.
Hanya satu tim yang akan keluar sebagai juara, membawa mimpi dan harapan ke putaran nasional. Dan final ini bukan sekadar pertandingan; ini adalah laga hidup-mati, tempat kebanggaan dan takhta dipertaruhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H