Lihat ke Halaman Asli

Sinetron Membunuh Guru

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Say No to Sinetron

Bisa dibilang Sinetron jadi menu wajib bagi stasiun TV di Indonesia. Hanya sedikit stasiun TV yang konsisten tidak menayangkan sinetron.Bahkan ada stasiun TV yang isinya sejak sore hari hingga tengah malam acaranya hanya sinetron saja.

[caption id="" align="aligncenter" width="200" caption="Say No to Sinetron"][/caption] Namun kualitas sinetron di Indonesia saat ini jauh dari kata baik. Hampir semua sinetron bercerita tentang kejahatan. Parahnya, lebih sering kejahatan - kejahatan tersebut mudah dilakukan dan menang. Berbeda dengan kebaikan yang diperankan dengan bodoh dan mudah diperdaya. Oleh karena itu, saya membatasi diri dari menonton sinetron. Pun begitu dengan adik - adik saya di rumah. Karena banyak dampak negatifnya saya selalu menyarankan anak didik saya di sekolah untuk tidak menonton sinetron.

Salah satu dampak negatif sinetron yang jelas kelihatan dan berpengaruh adalah pembunuhan karakter guru. Di banyak sinetron, guru diperankan jauh dari esensi pendidik. Guru hanya dijadikan pelengkap set sekolah.

Karakter guru yang diperankan juga bermacam macam dari guru yang 'Killer' sampai guru yang mudah 'dikerjai' oleh muridnya. Sebagian besar karakter-karakter tersebut tidak cukup baik. Bahkan beberapa diantaranya malah mencontohkan hal negatif seperti pemarah, keras kepala, dan sifat - sifat negatif lainnya. Selain itu, sinetron juga tidak menggambarkan hubungan interaksi siswa dan guru sebagaimana mestinya. Interaksi pendidikan yang seharusnya terjadi antara guru dan siswa digambarkan dengan sempit melalui ketegangan belajar di kelas serta minimnya rasa hormat siswa kepada guru. Akibatnya bisa kita lihat sekarang anak usia sekolah jarang sekali yang menghargai gurunya.

Begitu besar dampak negatifnya, saya pun menutup diri dari sinetron. Meskipun demikian, saya berharap suatu saat insan pertelevisian Indonesia mau menghentikan pembunuhan karakter guru ini dan menggantinya dengan tayangan - tayangan mendidik yang berguna bagi perkembangan anak - anak bangsa.

Sumber Gambar : Facebook.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline