Lihat ke Halaman Asli

Bang Pilot

Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Revolusi Pertanian: Bertanam Lada di Kebun Sawit

Diperbarui: 4 April 2017   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Kompas.com

Awalnya, banyak petani menanam singkong jenis singkong malaysia pada lahan kebun sawit mereka yang sudah menua ataupun yang sebagian tegakan pohon sawitnya sudah tumbang akibat digerogoti jamur ganoderma boninense penyebab penyakit busuk pangkal batang (basal stem rod). Singkong malaysia memang dikenal sebagai varian singkong yang cukup toleran terhadap teduhan. Tetapi ketika harga singkong segar dan harga tapioka terjun bebas akibat derasnya arus barang impor sejenis, beberapa petani mengakalinya dengan mengganti tanaman sela dari singkong malaysia menjadi tanaman lada.

Sebagian besar kita mungkin akan bertanya: bisakah kebun sawit yang sudah berproduksi ditanami dengan tanaman lada? Bisakah pohon sawit dijadikan tajar hidup bagi tanaman lada?

Setara Jambi | DOKPRI

Jawabannya, bisa. Tetapi tentu saja ada beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Ada pun syarat-syarat itu adalah sebagai berikut:

1. Jarak tanam sawit adalah 9 x 9 meter. Minimal 8 x 9 meter.

2. Jenis tanah kebun adalah tanah darat kering/tanah mineral, bukan gambut apalagi rawa. Tanaman lada tidak toleran pada cekaman air dan PH tanah yang terlalu asam. 

3. Tinggi batang bersih sawit sebaiknya sudah ada 6 meter. Biasanya hal ini tercapai pada usia tanam 15 tahun.

4. Sebagian tegakan pohon sawit sudah tumbang akibat serangan busuk pangkal batang atau sebab lainnya.

Bertanam lada di kebun sawit sekarang bukanlah lagi sekedar wacana, tetapi telah dibuktikan keberhasilannya oleh petani di Bangka dan petani di Batanghari, Jambi. Beritanya dapat dibaca di sini 

Sebuah NGO yang peduli pada kesejahteraan petani, Setara Jambi, juga sudah merilis foto-foto keberhasilan para petani tumpangsari sawit-lada di kabupaten Batanghari, Jambi.

Setara Jambi

Di Bangka, satu tegakan pohon sawit ditumpangsarikan dengan dua bibit lada. Di Batanghari, petani setempat menanam empat bibit lada pada setiap satu batang tegakan kelapa sawit mereka. Menurut tutur para petani pembaharu ini, tanaman lada tumpangsari pada kebun sawit akan menghasilkan buah lada yang lebih sedikit daripada yang ditanam di lapangan terbuka, tetapi didapati bahwa serangan jamur penyebab busuk pangkal batang dan penyakit kuning pada lada tanaman mereka sangat jauh berkurang. Patut dicatat bahwa jamur penyebab penyakit busuk pangkal batang pada tanaman lada bukanlah ganoderma boninense, tetapi adalah fusarium oxisporum dan fusarium solani.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline