Lihat ke Halaman Asli

Bang Pilot

Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Jerebu dan Dosa Para Pekebun

Diperbarui: 16 September 2015   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sudah lebih dari sewindu lamanya kita tiap tahun kita selalu dipusingkan dengan masalah asap. Asap hasil pembakaran semak belukar yang dinamakan jerebu ini, menurut kata orang Malaysia, memberi dampak negatif berupa ISPA kepada jutaan ummat di seantero negeri. Tak jarang malah juga menyeberang sampai ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

 

Mengapa orang membakar lahan yang akan ia tanami?

Menurut pengamatan langsung penulis di lapangan, pekebun membakar semak belukar atau hutan imas tumbang pada akhir musim kemarau karena cara itu merupakan cara yang termudah, termurah dan sangat efektif dalam melakukan land clearing alias pembersihan lahan. Lahan semak belukar yang sudah dibakar akan menjadi bersih, karena saat itu rerumputan sudah mulai mengering, hingga api mudah menyala dan melebar.

 

Apakah titik awal api langsung dapat menunjukkan siapa pelaku pembakaran?

Tidak juga. Kadang ada juga orang yang sengaja membakar lahan milik tetangga kebunnya, dengan harapan api akan menyebar ke lahan miliknya, dan membersihkannya. Kebun yang dibakar awal itu biasanya adalah kebun atau semak belukar yang pemiliknya tidak ada di tempat. Pembakar jahat seperti ini akan mendapatkan dua keuntungan jika tidak ketahuan: lahan belukarnya bersih dan ia tidak jadi tersangka. Tak jarang juga pembakaran seperti ini jadi meluas tak terkendali hingga merugikan banyak pihak. Pun sangat sering terjadi, lahan yang sudah ditanami, tanamannya jadi hangus dan mati karena kemasukan api.

 

Penulis pernah juga menemukan lahan kebun akasia milik salah satu perusahaan yang sepertinya sengaja dibakar oleh orang jahat iseng. Unsur kesengajaan terlihat dari adanya dua titik api yang berdekatan. Kesengajaan juga dapat dikaji dari sifat daun-daun akasia kering yang terbakar itu. Meski pun kering, daun akasia itu cukup tebal, hingga nyaris mustahil api akan bisa berkobar jika hanya tersundut api puntung rokok yang dibuang sembarangan.

 

Pembakar lahan tak bertanggung jawab seperti ini memang sebaiknya diciduk dan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline