Lihat ke Halaman Asli

Bang Pilot

Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Melestarikan Alam dengan Herba Pestisida

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Herba pestisida, atau bio pestisida sebenarnya sudah dikenal nenek moyang kita dalam bidang pertanian sejak dahulu kala. Hanya saja keberadaannya kemudian tergusur oleh penetrasi berbagai pestisida kimiawi yang membanjiri pasaran. Pestisida kimia yang mudah didapat dan praktis serta sangat manjur, dianggap sebagai dewa penyelamat usaha pertanian. Namun seiring berlalunya zaman, terbukti kemudian bahwa pesisida dengan zat aktif kimiawi yang sangat beracun, bersifat terlalu merusak keseimbangan alam. Segala jenis racun yang dilepaskan ke alam itu pada akhirnya akan berefek negatif bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya.

Belum lagi bila dikaji sifat resistensi hama terhadap zat kimia aktif yang ada dalam pestisida kimiawi itu. Hama makin lama makin tahan terhadap suatu jenis formula racun yang diaplikasikan, sehingga pada aplikasi berikutnya, dosis harus dinaikkan.

Karena itu, kembali mengunakan herba pestisida dan/atau bio pestisida adalah sebuah pilihan bijak yang harus dikembangkan ulang di masyarakat pertanian kita secara luas.

Keunggulan herba pestisida ini, selain jauh lebih aman terhadap manusia, juga ia dapat diproduksi sendiri di rumah-rumah petani, dengan bahan-bahan dan peralatan yang sangat sederhana. Petani bisa menanam sendiri tumbuhan yang menjadi bahan baku utama pembuatan herba pestisida ini di halaman rumah, atau ditanam di kebun secara sampingan. Lahan pertanian untuk herba pestisida ini tidaklah memakan lahan yangluas, hanya sekira 3% dari luas tanah pertanian seluruhnya.

Berikut ini kami tuliskan sedikit tentang resep membuat sendiri bio pestisida.

A.1 kg brotowali, atau daun sambiloto.

1 kg kunir atau kunyit.

10 sendok makan kapur. Bisa pakai kapur sirih.

Semua bahan ditumbuk halus, lalu dicampur lima liter air, dan diperas dengan kain bersih. Air perasan ini dicampur dengan 45 liter air, dan siap untuk mengatasi penyakit keriting pada tanaman cabai, dengan cara disemprotkan.

B.1. 250 gr daun sirsak segar.

2. 500 ml air.

Tumbuk halus daun sirsak, lalu remas-remas dengan air. Setelah itu peras dengan kain. Campurkan lagi dengan 14 liter air, dan ramuan ini siap untuk mengendalikan hama wereng dan ulat grayak.

C.1. 10 buah kecubung.

2. 500 gram tembakau.

3. 1 kg daun sambiloto atau brotowali..

4. 2 ons belerang.

Semua bahan ditumbuk halus, lalu dicampur dengan air sepuluh liter. Aduk rata kemudian saring . Setiap satu liter ramuan ini dapat dicampur dengan 10 liter air dan siap semprotkan untuk mengatasi semua jenis hama tanaman yang berbentuk hewan.

Demikian kami tuliskan tentang herba pestisida, jika ada yang ingin ditanyakan, atau anda membutuhkan bibit sawit, silahkan sms ke no hp. yang ada di kotak biografi penulis.

Mari berbagi, mari belajar.

Salam tani.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline