Lihat ke Halaman Asli

Bang Pilot

Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Pakde dan Gatot Berseteru di Depan Toko Kondom

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Iseng-iseng menulis cerita ngawur, mumpung lagi malas berfikir keras. Sebab, menurut terawangan gaib saya, orang (pria khususnya) yang suka berfikir keras, maka akan ada bagian tubuhnya yang menjadi susah mengeras saat dibutuhkan.

Cerita bermula saat Pakde Kartoni sepuh yang berprofesi sebagai penarik bajay berniat untuk membeli kondom di toko perlengkapan pribadi milik Erwin Alwasir. Sesampai di depan toko, ternyata sudah ada Gatot Swanswim. Dua orang yang sejak lama berseteru gara-gara memperebutkan cinta Ellen Markonah ini pun saling intai dengan ekor mata masing-masing.

Namun Pakde Kartoni yang lebih tua memilih untuk tidak melanjutkan rivalitas mereka.

Dengan memasang wajah kemayu manis-manis jambu ala brompit, eh salah, ala Bretpit, Pakde langsung memesan sekodi kondom ukuran XXXL aneka warna dan rasa pada pemilik toko.

Mendengar permintaan Pakde ini, Gatot yang berdiri di sampingnya langsung naik tensi.

“Pakde, memangnya perkakas Pakde sebesar apa sih? Pake mesan yang ukuran XXXL segala?!!”, Gatot meradang.

Dengan pelan tapi dingin Pakde menjawab “Ya sebesar paha...”.

Gatot menyeringai sambil mendengus kesal “Paha belalang kalee...”

Pakde yang merasa dilecehkan masih berusaha sabar. Namun tak urung giginya yang ompong separuh mulai gemelatukan.

“Sedikit lebih besar dari paha kamu, nak”, sahut Pakde kalem.

Gatot yang dipanggil anak oleh Pakde makin panas hati. Ia pun menggulung lengan baju dan celananya, mirip orang yang bersiap untuk mabuk jaran kepang.

Melihat gelagat tak sehat ini, Erwin segera berusaha menengahi dengan tak-tik ala pedagang tulen.

“Mas Gatot mau beli apa ya?”Erwin menyapa seramah mungkin.

“Saya mau kondom warni warna aneka rasa ukuran XXXL dua kodi!!”, Gatot setengah berteriak. Ia lalu melanjutkan “Kasi yang rasa strawberri, jus melon, paprika asam manis, rendang padang dan rasa bakso bakar!!”.

Erwin yang mendapat permintaan nyeleneh ini hanya bisa bengong. Namun ia tak kurang akal. Asal saja ia berikan dua kodi kondom dagangannya. Karena ia tahu bahwa Gatot itu memang sejatinya seliter kurang segenggam.

Nah, untuk apakah kondom sebanyak itu bagi Pakde maupun Gatot?

Setelah tirakat tujuh jum’at, puasa mutih dan puasa ngebleng, saya mendapat visi gaib dari alam astral. Bahwa kondom sekodi dua kodi itu dipakai untuk membuat :

[caption id="attachment_323115" align="alignnone" width="300" caption="Baju dari kondom impian Gatot"][/caption] [caption id="attachment_323116" align="alignnone" width="300" caption="Baju dari kondom impian Pakde."][/caption] Bagusan yang mana ya?

Foto : http://2.bp.blogspot.com/-3_sfijFlPQc/UFHZ8A4crBI/AAAAAAAAMtA/OacU-JrXtzI/s1600/desfile-condones-01.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline