Lihat ke Halaman Asli

Bang Pilot

Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Penyakit-Penyakit pada Pohon Aren

Diperbarui: 10 Januari 2021   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sedikit sekali literature atau pun artikel yang membahas tentang penyakit aren. Hal ini dapat dimaklumi, karena penyakit aren memang sedikit dan jarang ditemukan.


Namun bukan berarti penyakit yang menyerang pohon aren itu tidak ada.


Setidaknya ada dua jenis penyakit aren yang telah kami identifikasi.


1.Penyakit bercak daun.

Penyakit ini umumnya menyerang aren usia muda atau bibit aren. Penyebabnya adalah jamur Pestalotia sp., fusarium sp. dan helmiaphosporus spPenyakit ini menyebabkan daun aren menjadi bercak kuning lalu kecoklatan. Pada serangan yang ganas, pohon aren muda bisa mati karenanya. Serangan umumnya terjadi di musim hujan, dimana daun yang basah dan udara yang lembab memicu pertumbuhan jamur alias cendawan alias fungi.


Untuk pencegahan dan pengendalian penyakit bercak daun ini, dapat diaplikasikan semprotan fungisida (anti jamur). Kami menggunakan fungisida merk Bayleton, Dithane45 dan Benlate.


Ketiga fungisida di atas memiliki zat aktif berbeda. Karenanya, untuk pencegahan, aplikasi dilakukan seminggu sekali. Artinya, minggu pertama gunakan Bayleton, minggu kedua pakai Benlate dan minggu ketiga semprotkan larutan Dithane45. Tambahkan perekat sesuai dosis anjuran. Semua bahan bisa dibeli di toko pertanian. 


Jika serangan sudah berat, hujan sering turun dan pembibitan tidak beratap tembus cahaya (green house), maka interval penyemprotan dilakukan 4 hari sekali.

Daun-daun yang sudah terserang parah, dipotong dan dibakar. Jangan dibiarkan berserakan di dekat bibit, karena akan menjadi medium penularan dan penyebaran penyakit. 


Ada pun bibit yang sudah tak terselamatkan, maka harus dimusnahkan dengan cara dibakar (eradikasi).


2.Penyakit mati bujang.

Penyakit ini menyerang pohon aren pada usia 4-6 tahun, atau beberapa waktu sebelum aren mulai berproduksi.


Daun aren mulai menguning mulai dari pelepah terbawah, lalu menguning seluruhnya, mencoklat seluruhnya dan akhirnya pohon pun mati.


Menurut pengamatan kami, persentase serangan penyakit mati bujang ini adalah sekitar 1-3% dari populasi.


Penyebabnya adalah jamur upas atau Upasia salmonicolor dan jamur akar putih Rigidoporus lignosus.  Jamur akar putih menyerang bagian perakaran pohon aren, sedangkan jupas menyerang batang bawah pohon aren. Pencegahannya adalah dengan aplikasi Dolomit, atau Dotani atau pupuk abu atau tanah kapur.  Taburkan Dolomit 1 kg/pohon setiap enam bulan. Harga Dolomit sendiri di Kabupaten Batu Bara, Sumut adalah Rp.700/kg atau Rp.35.000/zak @50 kg. Akan lebih baik jika dolomit 1 kg dicampur dengan tawas biru alias terusi sebanyak 25 gram. Terusi bisa dibeli di toko kimia, toko perlengkapan kolam renang, atau lebih gampangnya via online. 

 

Pada serangan awal, pengendalian masih bisa dilakukan dengan aplikasi Bubur Bordo atau dengan fungisida yang mengandung unsur tembaga (cuprum) seperti merk Kocide dan Nordox.


Pada fase serangan menengah dan stadium akhir, sebaiknya lakukan eradikasi.


Demikian kami paparkan, semoga bermanfaat.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline