Lihat ke Halaman Asli

Bang Pilot

Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Modus Jual Bibit Gaharu Tanpa Inokulasi

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Seorang kenalan dari Batam datang berkunjung ke gubuk reot kami beberapa hari yang lalu. Setelah dua sesi kursus kilat tentang budidaya aren, Pak Leo, demikian nama tamu yang datang itu, berkenan untuk melihat-lihat pembibitan gaharu kami yang jumlahnya tak seberapa. Jenisnya aquilaria malaccensis, merupakan jenia gaharu endemik Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Pembicaraan pun lalu berlanjut laiknya wawancara seorang peminat gaharu dengan seorang ‘pakar gaharu antara bangsa’. ( keh keh keh …)

Saya pun memaparkan sesuai apa yang saya tahu, tanpa bumbu penyedap yang memang tidak perlu.

Akhirnya Pak Leo bercerita tentang seorang temannya yang telah membeli 10 pohon bibit gaharu super. Sepohonnya seharga Rp.350.000. Menurut klaim penjualnya, bibit itu akan tumbuh menjadi pohon gaharu penghasil gubal, tanpa harus melalui proses inokulasi. Gubal atau karas yang terbentuk juga akan bermutu tinggi, karena pembentukan gubal terjadi secara alami dalam waktu yang panjang (8 tahun).

“Benarkah memang ada bibit gaharu yang seperti itu?”tanya Pak Leo di akhir ceritanya.

Saya kontan tersentak kaget. Bertahun-tahun mendalami ilmu tentang gaharu, baru kali ini ada klaim tentang adanya jenis pohon gaharu yang bisa menghasilkan gubal tanpa harus diinokulasi. Kaget saya juga makin mendekati level galau tingkat dewa, mengetahui ada bibit gaharu yang dijual dengan harga selangit seperti itu. Padahal rata-rata harga bibit gaharu siap tanam antara Rp.10.000-Rp.20.000 saja perpokok. Yang termahal, varian krisna, paling juga cuma Rp.50.000/pokok.

“Setahu saya, tidak ada jenis gaharu yang bisa seperti itu, Pak Leo. Gubal hanya terjadi bila ada faktor eksternal yang mempengaruhi, semisal serangan jamur fusarium sp. Secara alami itu terjadi saat ada dahan pohon gaharu yang patah. Secara buatan, jamur itu memang disuntikkan”, saya menjawab pertanyaan Pak Leo sesaat setelah kaget saya berangsur berkurang.

“Wah, kalau gitu, kawan saya itu sudah kena modus ya?”, tanya Pak Leo dengan mimik prihatin.
“Sepertinya begitu”, tukas saya cepat.

Sepulang Pak Leo, saya kemudian mendiskusikan fenomena ini dengan beberapa teman yang tergabung dalam AIPA, sebuah grup di Facebook yang khusus membahas tentang gaharu. Hasilnya, ya lebih kurang sama. Modus. Walah!

***

Pohon gaharu memang bisa menghasilkan uang yang banyak. Namun tehnik budidayanya juga tidaklah mudah. Pada umur 5 tahun atau pada saat diameter batang sudah mencapai 15 cm, pohon harus diinokulasi agar menghasilkan gubal atau karas gaharu. Gubal itu  sendiri adalah bagian kayu pohon gaharu yang berubah menjadi berwarna hitam, atau coklat kehitaman dan bila dibakar akan berbau wangi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline