Lihat ke Halaman Asli

Bang Pilot

Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Cara Mengatasi Kuning Daun Pada Bibit Sawit

Diperbarui: 4 April 2017   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14222002901620762653

Sedang asyik menyiram bibit sawit di penangkaran, hp berdering. Sebuah sms masuk. Ternyata dari seorang teman fb. Ia menanyakan bagaimana cara mengatasi masalah pada bibit sawit tangkarannya yang daunnya menguning.

Saya lalu balas bertanya untuk memperjelas masalah, apakah daun bibit sawitnya bercak kuning/coklat sebagian atau menguning keseluruhan. Ia mengatakan bahwa daunnya kuning keseluruhan. Saya lalu bilang mungkin itu karena kurang siram. Tapi ia membantah dengan mengatakan bahwa ia selalu menyiram bibit tangkarannya setiap dua hari sekali.

Wah, agak binun juga nih. Soalnya, selama belasan tahun menangkar bibit sawit, saya tak pernah mengalami hal serupa. Penyakit kuning daun keseluruhan memang pernah dilaporkan, penyebabnya bakteri akar. Tetapi hal ini jarang sekali terjadi di Indonesia.

Penanya lalu saya minta agar mengirimkan foto bibit sawitnya yang bermasalah ke akun fb bangpilotpilot malam ini. Karena akan sulit sekali mengidentifikasi penyebab masalah kuningnya daun bibit sawit itu tanpa melihat keadaan aslinya. Dan ia menyanggupi.

[caption id="attachment_393231" align="aligncenter" width="320" caption="Bibit sawit daun kuning"][/caption]

Wah.., kalau begini kejadiannya, ini cuma kekurangan unsur hara, masbro. Terutama unsur magnesium (Mg). Ciri kekurangan unsur Mg, daun bagian bawah menjadi menguning.

Atasi dengan penyiraman setiap sore. Aplikasikan pupuk NPK Yarra atau NPK mutiara, satu sendok makan peres setiap 10 hari. Semprot dengan pupuk daun cair merk Gandasil atau merk Hyponex. Bila di musim hujan, campurkan perekat. Interval 10 hari juga. Mudah-mudahan aman dan lantjar djaja.

Good luck ya, masbro.

Salam tani Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline