Lihat ke Halaman Asli

Bang Nasr

Nasruddin Latief

Obituari: Pendiri Surat Kabar "Al-Arab"

Diperbarui: 6 Juli 2015   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_123639" align="aligncenter" width="300" caption="Haji Ahmed Salihin Elhouni (http://www.elhuniaward.com/)"][/caption] Tepat, empat tahun lalu, 18 April 2006, Haji Ahmed Salihin Alhouni meninggal dunia. Pendiri surat kabar berbahasa Arab internasional pertama yang terbit di London 'Al-Arab', sebelum keluarga Ali Hafiz dari Arab Saudi mendirikan surat kabar internasional 'Al-Sharq al-Awsat' yang juga terbit dari London. Haji Ahmed Salihin dilahirkan di kota Houn, Libya Tenggara pada tahun 1929. Pada masa remajanya menetap dan belajar di Mesir. Setelah Libya merdeka bekerja di bidang yang ada hubungannya dengan media dan informasi hingga menjadi Menetri Penerangan dan Kebudayaan. Mula-mula menjadi penaggungjawab  Urusan percetakan di Libya, kemudian menjadi Asst. Wakil Kementerian Penerangan, kemudian menjadi Wakil Kementerian, kemdian diangkat menjadi Wakil kementerian Wakaf. Pada tahun 1967, setelah kekalahan Arab dalam perang 7 hari, diangkat sebagai Menteri Penerangan dan Kebudayaan Libya. Pada saat itu mendirikan TV Libya yang merupakan stasiun TV Berwarna Pertama di Timur Tengah dan dibuka pada 4 September 1968. Mengenai ide pendirian surat kabar 'Al-Arab' internasional di London, bukanlah sebagai hasil instant, tapi merupakan pemikiran panjang sebelum terwujud dalam bentuk nyata. Pada saat Liga Arab mengadakan Konferensi Menteri Penerangan tahun 1961 merekomendasikan proyek pendirian Lembaga Penerangan dan Informasi Arab di Eropa, kemudian proyek tersebut dibentuk dengan berbagai hal yang berhubugan dengan media dan proyek tersebut dibebankan kepada Komisi Informasi di Liga Arab yang terdiri dari berbagai tokoh media dari berbagai negara anggota. Akan tetapi dokumen tersebut hanya disimpan dalam laci meja tidak mewujud dalam bentuk nyata. Hingga akhirnya Haji Ahmed Salihin mewujudkannya sendiri dengan menerbitkan 'Al-Arab' sebagai surat kabar berbahasa Arab yang terbit secara internasional dari Eropa, khususnya London pada tahun 1977. Dengan terbitnya surat kabar tersebut membuat ketercengangan bagi dunia Arab dan juga bagi produser Arab karena merasa khawatir akan kegagalan, dsb. Akan tetapi dengan seiring waktu 'Al-Arab' semakin besar dan mencapai puncak peredaran ke seluruh dunia Arab, yang bersimbol 'min al-Khalij ila al-Muhith'. Pada terbitan perdana dengan oplah cuma 8 halaman dan berkonsentrasi pada persoalan Arab ekspatriat di Eropa menengai kondisi mereka dan juga informasi mengenai dunia Arab bagi mereka. Tapi perlahan dan pasti, saat ini Lembaga Al-Arab sudah memnggurita dengan menerbitkan berbagai media lainnya, antara lain ada edisi Al-Arab mingguan, Al-Arab Olahraga, North Africa News, dsb. Sebuah perjalanan panjang yang dirintis oleh orang ndeso tapi akhirnya mengglobal. Sebuah perjuangan yang tekun dan penuh kesabaran. Kesuksesan tidak didapat dengan 'sim salabim - seperti dilakukan oleh kebanyakan kita, seperti korupsi ala Gayus, Hakim, Jaksa, maling, merampok, melakukan mark-up, dsb - tapi dengan ketekunan dan kesabaran serta tawakkal kepada Tuhan. Itulah jalan yang benar menuju fadhilah (keutamaan) hidup. Bukan dengan potong kompas. Kita patut mencontoh para pejuang sejati. Bukan perampok......semoga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline