Lihat ke Halaman Asli

Bang Nasr

Nasruddin Latief

Lanjutan Fenomena Prof. Messiri (2)

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

  [caption id="attachment_125171" align="aligncenter" width="219" caption="Prof Messiri (http://zeinobia.files.wordpress.com/2008/07/g30-big.jpg)"][/caption] Melanjutkan tulisan sebelumnya mengenai fenomena Prof. Abdul Wahab Messiri, saya ingin tuliskan buku mengenai biografi beliau yang berjudul, ' Rihlaty al-Fikriyah: Fi al-Buzur wa al-Juzdur wa al-Tsamar...Sirah Ghayr Zdatiyah..ghayr Maudhu'iyyah' (Pengembaraan Pemikiranku: Dari Bibit, Ranting dan Buah.....Biografi.....Tidak Tematik). Buku ini merupakan perjalanan panjang latar belakang pemikiran Prof. Messiri sejak kecil hingga akhir perkembangan intelektual beliau. Buku tersebut cukup tebal, 700 halaman lebih. Buku tersebut dibagi dalam dua Bagian. Bagian Pertama berjudul, 'Al-Takwin' (Pembentukan), dengan bahasan 4 Pasal, yaitu: Al-Buzur al-Ula' (Bibit Permulaan) yang berkisah mengenai kehidupan masa kecil di pedesaan dengan aroma 'multikulral', bergaul dengan berbagai kelompok, Yahudi, Muslim, bahkan Atheis. Pasal kedua, Bidayat al-Huwiyyah (Permulaan Identitas); Pasal ketiga, Fi al-Wilayat al-Amrikiyah ( Di AS) dan Pasal keempat, 'Min Basathah al-Maddiyah ila Rihabah al-Insaniyah wa al-Iman (Dari Kesederhanaan Materialisme ke Universalisme Kemanusiaan dan Iman). Sedangkan, Bagian Kedua, 'Alam al-Fikr' (Dunia Pemikiran), dan dibagi 6 Pasal. Pasal pertama, berjudul 'Al-Namuzaj al-Idrakiyah wa al-Tahliliyah' (Contoh Kesadaran Diri dan Analisis); pasal kedua, 'Ba'dh Tsamarat al-Ula (Beberapa 'Buah'/Hasil Mula); pasal ketiga, al-Yahudiyah' (Yahudisme); pasal keempat, 'Al-Mausu'ah: Tarikhuha (Esiklopedia: Sejarahnya); pasal kelima, Al-Mausu'ah: Al-Maudhu'at al-Asasiyah (Ensiklopedia: Tema-Tema Pokok); pasal keenam, Fi Alam al-Fan wa al-Adab (Di Dunia Seni dan Sastra). Saya membaca buku tersebut, mempunyai kesan bahwa Prof. Messiri manusia produktif, - menurut pengalaman saya, salah satu keunggulan intelektual Mesir adalah memiliki wajah ensiklopedik dalam berbagai bidang keilmuwan -. Bahkan beliau menganjurkan pembacanya untuk membuat sebuah 'biografi' latar belakang historis kehidupan masing-masing dari sisi pemikiran dan juga sisi lain yang berhubungan erat dengan pilihan kehidupan. Barangkali, hal tersebut yang membuat Prof. Messiri menambahkan dalam judul bukunya itu, 'ghyar Zatiyah...ghayr Maudhu'iyyah' yang intinya buku tersebut tidak murni membahas masalah otobiografi tok...tapi hal-hal yang perlu dibagi kepada pembaca mengenai berbagai persoalan yang menjadi perhatian utama. Memperhatikan tulisan para Kompasianer, sebetulnya banyak yang bisa melakukan sebagaimana dilakukan oleh Prof. Messiri dan juga anjuran beliau. Semoga .....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline