Paska tidak diperpanjangnya masa jabatan Jend. Gabi Ashkenazi sebagai Pangab Israel, PM Benyamin Netanyahu dan Menhan Ehud Barak cepat-cepat menutupi hawa 'ketegangan' melalui pujian yang berlimpah kepada Jenderal tersebut, pada saat dimana pihak media memulai adu kompor perang para jenderal yang empat sebagai calon pengganti Ashkenazi. Jend. Ashkenazi yang dilantik pada tahun Februari 2007 menggantikan Jend. Dan Halutz merupakan Pangab Israel ke 19 sejakan negara tersebut berdiri.
Keputusan tersebut menandai adanya tanda tanya dan teka teki mengenai hal-hal yang berhubungan dengan peluang perang dan kemungkinan-kemungkinannya, khsususnya bahwa masa berakhir jendral tersebut baru pada Februari 2011, yang juga merupakan masa-masa berakhirnya jabatan militer strategis lainnya seperti Direktur Mossad, Shabak, yang juga diduga kemungkinan peluang tidak diperpanjang. Sebagian pendapat mengatakan bahwa keputusan tersebut menandakan adanya kemunduran 'aroma' perang, berdasarkan analisa bahwa tidak masuk akal mengganti pucuk pimpinan militer pada saat dekat waktu perang atau menjelang adanya rencana serangan ke suatu negara. Sementara pengamat lain mengatakan hal sebaliknya, kemungkinan tidak adanya rencana penyerangan ke negara lain, sehingga tidak adanya kesamaan level politkik Israel dengan Angkatan Bersenjata mengenai topik perang, yang mengahruskan diambil perubahan pokok pada kepemimpinan angkatan bersenjata sebelum memasuki kemungkinann perang atau penyerangan apapun.
Komentar PM Netanyahu mengesampingkan semua hal itu, dan mengatakan bahwa apa yang dilakukan adalah hal biasa yang selama ini terjadi sesuai dengan agenda di militer Israel sebagai penyegaran dan pembaruan kepemimpinan. Sedangkan Menhan Ehud Barak juga memuji Jend. Ashkenazi, walaupun para pengamat memberikan lampu hijau mengenai adanya 'ketegangan' yang menghantui hubungan tersebut mengingat Jend. Ashkenazi mempunyai popularitas sangat tinggi dan adanya perbedaan pandangan antara keduanya, khususnya pada masalah-masalah yang sangat sensitif yaitu kemungkinan penyerangan terhadap Iran.
Akan tetapi surat kabar Israel, Yediot Aharanot memperkirakan keputusan tersebut akan menciptakan masalah berat bagi militer Israel, dimana diperkirakan akan diganti semua pucuk pimpinan lembaga keamanan Israel pada tahun 2011 mendatang. Selain Ashkenazi, Direktur Mossad, Meier Dagan juga akan berakhir masa jabatannya tahun depan. Kemungkinan peluang perpanjangan masa jabatannya juga sangat kecil karena keterlibatan lembaga yang dipimpinnya pada kasus pembunuhna tokoh sayap militer Hamas Mahmoud Al-Babhuh di Dubai yang terbongkar belum lama ini. Begitu juga jabatan Polisi Rahasia Israel, Shabak, Yuval Diskin dan Ketua BAIS Militer Amos Yedlin juga akan berakhir pada tahun 2011; juga jabatan Komandan Front Selatan, Jend. Yoaf Galant, dan Komandan Front Utara Jend. Gadi Eizenkot pada awal tahun depan.
Ada 4 orang jenderal calon kuat pengganti Ashkenazi, yaitu Jend. Galant, Jend. Eizenkot, Wakil Pangab saat ini Jend. Benny Gantz, Mantan Wakil Pangab Moshe Kaplinsky. Peluang terbesar menurut laporan para pengamat, adalah Jend. Galant, kemudian diikuti oleh Jend. Gantz.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H