Lihat ke Halaman Asli

Bang Nasr

Nasruddin Latief

Gebrakan Sheikh Al-Azhar yang Baru...!!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_110207" align="alignleft" width="136" caption="Jami' Al-Azhar, Cairo Mesir, (http://www.filtamam.com/Popular/Entertainment/Tourism_And_Travel/Page9)"][/caption] Grand Sheikh Al-Azhar atau al-Imam al-Akbar yang baru, Prof. Dr. Sheikh Ahmad Al-Thayeb yang baru menduduki posisi sebagai Sheikhul Azhar beberapa minggu membuat gebrakan baru yang sebelumnya, setahu saya belum pernah terjadi. Gebrakan tersebut adalah memberikan peluang kepada pelajar-pelajar Syiah dari Iran dan juga Syiah dari negara-negara Arab untuk belajar di Universitas Al-Azhar jika mereka berminat kuliah di Universitas, yang asal mulanya didirikan oleh nenek moyang penganut Mazhab Syiah, yaitu Dinasti Fatimiyah. Bahkan pada masa jayanya, Dinasti tersebut mendukung gerakan pemikiran liberal bawah tanah di Baghdadi yaitu 'Gerakan Ikhwan al-Safa'. Hal tersebut dikemukakan oleh Grand Sheikh ketika mengunjungi head quarter Persatuan Internasional Alumni Al-Azhar (al-Rabithah al-Alamiyah likharrijii al-Azhar) bahwa pihak Grand Sheikh siap mengeluarkan keputusan berkenaan dengan kembali menerima pendaftaran mahasiswa Syiah, bahkan bukan untuk tingkat universitas saja, akan tetapi juga di tingkat Sekolah Menengah Al-Azhar. Hal tersebut dilakukan oleh Grad Sheikh sebagai pertanda bahwa Lembaga yang dipimpinya memegang peranan penting di dunia internasional dan juga dunia Islam serta peranan Al-azhar dalam rangka mendekatkan antar mazhab-mazhab dalam Islam serta mewujudkan kesatuan umat dalam menghadapai tantangan yang mengancam umat Islam, terlepas apapun mazhab mereka, baik Syiah maupun Sunni. Perlu dicatat bahwa Universitas Al-Azhar pernah menerima para mahasiswa Syiah sebelum adanya ketegangan politik antara Mesir dan Iran pada masa pemerintahan Presiden Anwar Sadat dan Revolusi Islam Iran karena  menggunakan mahasiswa Syiah sebagai 'khalaya' (embrio/cell) anti Mesir sehingga pemerintah menyetop penerimaan mahasiswa Syiah tersebut sesuai dengan laporan pihak National Security Mesir. Di pihak lain, Front Ulama Al-Azhar dalam rangka menanggapi ungkapan Grand Sheikh Al-Azhar tersebut, mengeluarkan statement yang memperingatkan akan adanya penetrasi Syiah di institusi Al-Azhar apabila tidak dibuat aturan yang ketat pelaksanaan ungkapan Grand Sheikh Al-AAzhar tersebut. Menurut Front Ulama Al-Azhar tersebut sebaiknya tidak membuka kembali penerimaan pendaftaran mahasiswa Syiah tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline