Lihat ke Halaman Asli

Bang Nasr

Nasruddin Latief

Cina dan Benua Afrika...!!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_94456" align="aligncenter" width="300" caption="(Dari Google)"][/caption] Pemerintah Cina sejak tahun 2002 sudah mencangkan secara nasional untuk masuk ke benua Afrika hitam yang kaya sumber daya alam, dan hasilnya sangat mengagumkan, bahkan mencengangkan karena pada tahun 2009, diantara total 53 negara benua Afrika tersebut, hanya 4 negara saja yang beum dimasuki Cina. Program nasional Cina tersebut fokus untuk mengadakan kontrak mendapatkan proyek pembangunan infrastruktur, jaringan jalan raya, pembangunan urban, telkom, perminyakan, pertambangan emas, energi bahkan ketahanan pangan. Coba bayangkan bagaimana Cina yang jaraknya ribuan kilometer, sudah membenamkan investasi untuk ketahanan pangannya di sepanjang garis pantai Afrika Timur. Perusahaan Cina sudah merambah masuk ke jaringan teknologi canggih, seperti Telkom di berbagai negara Afrika. Perusahaan Cina juga sudah masuk ke Niger yang kaya emas, Nigeria yang kaya minyak, Libya, Aljazair yang pernah menjadi persoalan karena sudah mewabah 'China Town' di ibu kota Algier, dimana pada bulan Ramadhan tahun 2008 sempat muncul kerusuhan etnis antara pedagang Cina dengan pedagang Al-Jazair. Bahkan isu tersebut mendapat respon negatif dari Menteri Agama Al-Jazair yang memfatwakan 'haram' hukumnya mendatangkan tenaga kerja Cina ke Al-Jazair karena warga lokal masih banyak yang menganggur. Begitupun dengan negara-negara lain, dimana Cina sudah membenamkan investasinya, termasuk di Darfur, Sudan yang dilanda konflik berkepanjangan, Cina sudah mencokol di kawasan tersebut yang kaya minyak, begitupun di Sudan Selatan, yang ingin memisahkan diri dari induknya. Pemimpin Libya, Kol. Muammar Gaddafi dalam studium general dengan civitas akademika Universitas Kyoto belum lama ini memperingatkan dunia, terutama Jepang, untuk dapat memainkan peranannya, dalam bidang ekoomi ke benua hitam tersebut. Alasan Kol. Gaddafi karena Barat dan AS masuk ke benua Afrika tersebut sangat 'reseh' mengutak-atik soal HAM, demokrasi, dsb, yang banyak mengkritik para pemimpin negara-negara Afrika yang memang rata-rata otoriter. Sehingga kehadiran AS dan sekutunya di benua Afrika selalu dicurigai oleh para kepala negara benua hitam tersebut. Tapi sebaliknya, Kol. Gaddafi juga mengkritik Cina yang masuk ke benua Afrika tersebut dengan membawa 'manusia Cina' dengan istilah 'China Town'nya. Atau dengan kata lain, selain mencari duit dan makan, Cina juga mau mengimpor warga Cina di benua yang masih kosong tersebut. Penduduk Cina lebih banyak dari pada penduduk benua Afrika itu sendiri. Jadi Kol. Gaddafi sudah mebaca arah dan gelagat politik pemerintah Cina mengenai hal tersebut. Idealnya, adalah Jepang, pendudukya sedikit, dan teknologinya juga canggih. Makanya, Pemimpin Libya tersebut bisa menjadikan Jepang sebagai alternatif 'pemain cantik' bagi kemajuan benua hitam tersebut, tidak seperti AS dan Barat yang megobok-obok soal urusan internal negara Afrika seperti HAM, atau Cina yang juga mau mengekspor manusia Cina ke benua Afrika. Bagaimana dengan Indonesia, bisa menjadi 'pemain' alternatif gak...????




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline