Lihat ke Halaman Asli

Bang Nasr

Nasruddin Latief

Belajar dari Orang Terkaya Dunia....!!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="attachment_92946" align="aligncenter" width="300" caption="Carlos Selim Helu bersama Presiden Michel Sulaiman, Pulang Kampung dan Mudik"][/caption] Majalah Forbes baru saja mengumumkan orang-orang terkaya sedunia di majalahnya yang sangat terkenal itu. Untuk pertama kalinya orang terkaya di dunia itu jatuh kepada warga negara Mexico keturunan Lebanon, Carlos Salim Helu (Helwu). Helu diperkirakan mempunyai kekayaan sebesar US $ 53.5 miliar. Baru-baru ini, Carlos Selim Helu mengadakan kunjungan ke negara asalnya, Lebanon dan diterima oleh Presiden Michel Sulaiman, Ketua Parlemen, Nabih Berry dan PM Saad Hariri. Bahkan PM Saad Hariri sempat berkelakar dengan Helu bahwa sebenarnya dirinya lebih kaya dari pada Helu. Saad Hariri, adalah putra mendiang PM Rafik Hariri, pebisnis Saudi Arabia keturunan Lebanon, yang ditengah konflik berkepanjangan negara tersebut dijadikan alternatif sebagai pemimpin Lebanon oleh juru penengah Saudi Arabia pada waktu itu. Tapi nasibnya tragis dan terbunuh dalam bom  mobil yang ditengarai didalangi oleh Syria. Carlos Salim Helu, 70 tahun, belajar bisnis dari ayahnya, Yousef Salim, yang lebih dikenal dengan Julian Salim Haddad, seorang penganut Kristen Maronit, berasal dari kota Gazin Selatan, dekat Sidon, Lebanon. Yousef Salim  mengungsi ke Mexico City pada tahun 1902 dan membuka toko pada tahun 1911 yang diberi nama 'Najmah al-Sharq' (Bintang Timur), dan membeli properti di Mexico City Tengah. Yousef Salim menikah dengan  Linda Helu, salah seorang putri orang kaya keturunan Lebanon. Perkawinan tersebut dikarunia 6 orang anak, dan Carlos Salim Helu sebagai bungsu. Sejak kecil, Carlos sudah menampakkan naluri bisnis dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain. Koceknya sudah penuh dengan uang sejak usia 10 tahun, karena sudah bisa menjual barang-barang kepada saudara-saudaranya. Ketika menginjak remaja, Carlos sudah melakukan pembukuan bisnis kecil-kecil yang dilakukannya. Dia mulai membeli saham dan deposito yang diatawarkan pemerintah, hingga akhirnya merambah berbagai macam bisnis seperti mall, perusahaan telkom, properti, perhotelan, resto, eksplorasi perminyakan, kontruksi dan perbankan, bahkan juga punya perusahaan di luar Mexico, sehingga menjadi orang terkaya di jagad ini. Kendati hartanya bermilyar-milyar dolar, tapi pola hidup Carlos tetap sederhana. Dia masih tetap tinggal di rumahnya yang sudah ditempatinya 40 tahun lalu, mobil mercynya juga model jadul, cuma dilengkapi dengan anti peluru saja. Dia juga menghindari menjamu para koleganya di pesawat pribadi maupun yacht mewah. Kehadiran Carlos ke Lebanon untuk melakukan berbagai investasi di negara leluhurnya, untuk kemajuan ekonomi negara yang sering dilanda perang antar etnis tersebut. Dalam soal mengumpulkan uang, Carlos mempunyai falsafah yang patut direnungi oleh banyak pihak, termasuk kita. Falsafah sederhana tersebut adalah, 'Kekayaan itu bagaikan kebun. Di kebun itu yang harus dilakukan adalah bagaimana agar pepohonan dapat tumbuh subur dan berkembang sehingga menebar hasil yang banyak dan melimpah ruah'. Sebuah falsafah sederhana yang bisa ditiru oleh siapapun, termasuk kita juga tentunya...!!! Selamat mencoba dan belajar menjadi kaya....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline