Lihat ke Halaman Asli

Abdullah Muzi Marpaung

Seorang pejalan kaki

1001 Kegiatan Sains Sehari-hari (57 - 63)

Diperbarui: 21 Agustus 2024   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

0057

Berdirilah dengan seluruh bagian belakang tubuh menempel pada tembok. Cobalah untuk membungkuk, seperti posisi orang sedang rukuk. Tidak akan berhasil. Kata hanya bisa membungkuk tanpa jatuh jika posisi sisi belakang kaki kita condongkan agak ke belakang. Karena terhalang tembok, gagallah kita untuk membungkuk tanpa terjungkal.

0058

Berikut ini adalah varian lain dari eksperimen keseimbangan tubuh. Berdirilah dengan sisi badan sebelah kiri menempel pada tembok. Cobalah untuk mengangkat kaki kanan ke samping, menajuhi tembok. Tidak akan berhasil. Kita hanya akan berhasil mempertahankan keseimbangan dalam posisi mengangkat kaki kanan menjauh ke samping dengan memiringkan sisi tubuh sebelah kiri lebih ke kiri lagi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena terhalang tembok, kita tidak bisa memiringkan sisi tubuh tersebut.

0059

Pegang pensil dengan salah satu tangan. Posisi pensil tegak lurus. Posisikan telunjuk tangan yang lain secara vertikal kira-kira 20 sentimeter di atas pensil. Dekatkan telunjuk ke pensil sampai akhirnya menyentuh ujung pensil. Sangat mudah. Ulangi percobaan ini, tetapi dengan satu mata dipejamkan. Kali ini tidak mudah telunjuk menyentuh ujung pensil. Kita memerlukan kedua mata untuk mengetahui posisi objek dengan tepat.

0060

Carilah potongan adegan film yang berisi percakapan atau obrolan yang melibatkan beberapa orang. Perdengarkan kepada anak, tetapi mintalah ia untuk memejamkan mata. Tanyakan kepada anak berapa jumlah orang yang terlibat percakapan di dalam adegan film tadi.

 0061

Siapkan segelas air matang dan sebatang sedotan. Minta anak untuk minum melalui sedotan. Sangat mudah. Sekarang, buat lubang cukup besar pada batang sedotan. Mintalah anak untuk kembali minum melalui sedotan. Kali ini air sangat sulit terisap ke dalam mulut. Tanyakanlah kepadanya, mengapa demikian.

Penjelasan ilmiah dari eksperimen ini adalah sebagai berikut. Mengisap melalui sedotan membuat tekanan di dalam sedotan berkurang. Benda bergerak dari tempat bertekanan lebih tinggi ke tempat bertekanan lebih rendah. Oleh karenanya air terisap ke mulut. Tetapi jika ada lubang di dinding sedotan, akan ada aliran udara dari luar masuk ke sedotan yang membuat tekanan di dalam sedotan sama dengan tekanan di dalam gelas. Akibatnya, air tidak dapat terisap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline