Lihat ke Halaman Asli

Abdullah Muzi Marpaung

Seorang pejalan kaki

Sebegitunyakah Kita?

Diperbarui: 8 Juli 2024   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bahkan dengan rembulan dan matahari
jiwa dan raganya tiada akan terbeli
bahkan Allah dan malaikat-malaikatNya
bersalawat kepadanya

mengapa tak tumpah air mata kita
saat membaca ia yang menahan lapar
dengan mengikatkan batu di perutnya
saat mendengar ia tak mewariskan harta
untuk satu-satunya puteri tercinta

sebegitu batunyakah kita
oleh dunia yang sekejap mata?

bahkan meski telah dipilih
sebagai yang paling mulia
di sepanjang masa
masih saja ia tegakkan malam
hingga bengkak kakinya
sementara kita terus tergoda
memamerkan secuil sujud di sosial media

sebegitu mabuknyakah kita
oleh tepuk tangan dunia?

bahkan meski telah banyak kehilangan menderanya
ayah, ibu, kakek, paman, istri dan anak-anak
tak sedetik pun ia berburuk sangka kepadaNya
tak sejengkal pun ia surut menyeru kita
sedangkan kita selalu punya alasan
membuat drama atas sengsara yang tak seberapa

sebegitu rapuhnyakah kita
oleh persoalan dunia?

2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline