Lihat ke Halaman Asli

Abdullah Muzi Marpaung

Seorang pejalan kaki

Tentang Sepi, Luka, dan Rasa Bersalah

Diperbarui: 28 Juni 2024   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sering tak kita perlakukan sepi
dengan cukup terhormat
sehingga karenanya sepi itu
bertransformasi menjadi pengkhianat
yang menggunting kita dalam lipatan

sering tak kita hargai luka
sebagaimana mestinya
sehingga sang luka ber-evolusi
menjadi bahagia yang pura-pura

sering tak kita pahami rasa bersalah
dengan hikmah yang apa adanya
sehingga menjelma ia sebagai pelajaran
yang tak diujiankan

kadang-kadang sepi, luka, dan rasa bersalah
bersekongkol memperlakukan kita
setingkat anak ingusan yang sekali lagi
jatuh cinta kepada masa lalunya


2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline