Lihat ke Halaman Asli

Abdullah Muzi Marpaung

Seorang pejalan kaki

Sajak Kacamata

Diperbarui: 25 Oktober 2023   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepasang kacamata di meja kerja yang membosankan
telah membiarkan dirinya menjadi suatu pengeluaran yang sia-sia,
kini telah buram kacanya.

Seharusnya ia menjadi suatu karya tangan yang indah
sekaligus artefak sejarah yang berharga,
tetapi ia telah berdusta tentang apa-apa yang dilihatnya.

Ia mengaku kepada bolpen di dekatnya
bahwa ia telah membaca banyak buku, naskah drama, dan surat rahasia
yang cukup untuk membuatnya mengerti bahwa hidup bukanlah sandiwara
bahwa ia tidak sedang berdusta saat berdusta
bahwa kebenaran selalu ada dalam konfigurasi yang paling culas sekalipun,
dalam obrolan, diskusi, atau debat yang paling artifisial sekalipun.

Sepasang kacamata di meja kerja yang membosankan,
tetapi menghasilkan banyak uang
telah mengajarkan dirinya perihal hakikat kehidupan
tetapi membiarkan kacanya memburam.

2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline