Lihat ke Halaman Asli

Abdullah Muzi Marpaung

Seorang pejalan kaki

Eksekusi

Diperbarui: 23 Juli 2023   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sering aku merasa terlalu dekat kepada hari ini
sehingga tak dapat kuhargai lagi sketsa wajahku
yang kaugambar pada kabut yang pagi tadi berlalu.

Pada saat semacam itu aku perlu secangkir kopi
tetapi hidup sudah terlalu sempit untuk secangkir kopi.

Kadang-kadang aku masih mendengar engkau menembang
dari balik kamar yang kaurahasiakan:
Cintaku padamu, bukan cinta sembarang

Atau engkau menari dalam kegelapan:
Pejamkan matamu, akan kautemukan keindahanku

Seharusnya aku bahagia masih dapat mengenangmu
duduk berdua dengan secangkir kopi
menghadiri prosesi senja menjalani takdirnya

Tetapi aku terlalu dekat kepada hari ini
khususnya hari ini yang ini
saat aku akan mati
di tiang gantungan sore nanti

Sementara kulihat di kalender,
hari ini belumlah dimulai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline