Lihat ke Halaman Asli

Abdullah Muzi Marpaung

Seorang pejalan kaki

Sudah Berapa Lama Tak Kuperhatikan Waktu?

Diperbarui: 17 Oktober 2020   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sudah berapa lama tak kuperhatikan waktu
sehingga tingkahnya terasa asing bagiku?

dulu sering kulihat ia menari-nari
di pematang kesadaranku
dibawanya untukku beberapa tangkai bunga liar
dari musim hangat yang tertahan di seberang jalan
atau dibacakannya puisi yang biasa
dihadiahkan hujan kepada pagi yang sabar menunggu

sekarang tidak lagi

kulihat waktu lebih sering mendekam
dalam sweater yang membuat lengas,
tapi gagal menghangatkan
kadang-kadang ia menulis di atas debu
sesuatu yang tak pernah ditunjukkannya kepadaku

ia seperti berhenti mengirimkan pesan
sehingga tak lagi kutahu kapan kupu-kupu datang
nyanyian apa yang disenandungkan kumbang
atau aroma apa yang sedang diperbincangkan pepohonan

sudah berapa lama tak kuperhatikan waktu
sehingga menegang urat nadiku
tatkala tajam ia menatapku?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline