Lihat ke Halaman Asli

Abdullah Muzi Marpaung

Seorang pejalan kaki

Air Hujan yang Menjelma Kunang-Kunang

Diperbarui: 8 September 2020   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kuharap masih kau ingat lanskap pagi
di suatu musim yang basah
ketika angin bertiup dari arah
yang tak berhasil kita sepakati

lalu beberapa butir air sisa hujan
tertahan di antara ilalang
berkilau terkena cahaya matahari
mengerjap dan menari gemulai sekali

kita sama terpesona kepada yang fana
tetapi ragu-ragu akan berakhir di mana

tengoklah, butiran sisa hujan itu
mereka menjelma kunang-kunang sekarang
mengerjap dan menari dalam pekat malam
kuharap karenanya kita tak peduli atas pertanyaan:
"sudah jam berapakah sekarang?"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline