Lihat ke Halaman Asli

Abdullah Muzi Marpaung

Seorang pejalan kaki

Perihal Hujan yang Turun Sebentar

Diperbarui: 7 September 2020   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hujan| Sumber: Kompas.com/Agus Susanto

aku hanya ingin mengabarkan
baru saja di kampung kita turun hujan  
hujan yang sebentar, mungkin salah alamat

aku lalu teringat obrolan kita dulu
kau bilang, di muka bumi ini
tak ada yang salah alamat
tak cinta, tak renjana, tak juga kepedihan

jadi, kukira, kalau kau ada di sini
akan kau kisahkan hujan yang lewat itu
sebagai pelajaran tentang indahnya kefanaan
dapat kubayangkan kau bertutur pelan:

"tidakkah kau rasakan tentramnya aroma tanah
yang ditinggalkan sang hujan?
itulah alasan mengapa ia selintas datang
cepatlah kau besar
agar kau paham makna sebentar"

aku hanya ingin mengabarkan
bapak, aku sudah besar sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline