Lihat ke Halaman Asli

Abdullah Muzi Marpaung

Seorang pejalan kaki

Seloka Tauhid

Diperbarui: 12 Agustus 2020   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Buah jambu masak dipohon
Jambu dimakan si anak bujang
Allah semata tempat memohon
Jangan sekali Allah diduakan

Jambu dimakan si anak bujang
Dimakan bersama si buah mangga
Jangan sekali Allah diduakan
Supaya hidup tidak celaka

Dimakan bersama si buah mangga
Seraya duduk di atas para
Supaya hidup tidak celaka
Banyak ibadah banyak berdoa

Catatan:

Seloka adalah salah satu jenis puisi Melayu lama. Ada banyak definisi seloka. Saya memilih definisi seloka sebagai pantun berkait yang berisi nasihat, teguran, atau sindiran. Disebut pantun berkait karena baris kedua pada bait pertama menjadi baris pertama pada bait kedua, baris keempat pada bait pertama menjadi baris ketiga pada bait kedua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline