Tangerang Selatan - Suasana lebaran di Tangerang Selatan semakin meriah dengan diselenggarakannya Festival Rampak Bedug 5 Al Amanah di Masjid Baiturrahim Ciater pada Minggu, 14 April 2024. Acara yang diprakarsai oleh Ketua Pelaksana Bang Robi ini berhasil menarik perhatian masyarakat setempat, terutama mereka yang ingin mengenang serta memahami tradisi Rampak Bedug yang kental dengan nuansa Betawi.
SEKILAS TRADISI:
Tradisi Rampak Bedug 5 memiliki akar yang dalam dalam sejarah kota Tangerang Selatan. Lima bedug terbuat dari kayu kelapa dan kulit binatang, masing-masing menghasilkan suara khas saat dipukul dengan irama yang berbeda-beda. Masyarakat mendengarkan suara khas (Tang Ting Du Li Dem) di pukul secara bergantian dan bersama dengan cara ketukan yang berbeda-beda setiap bedug. Orang yang memukul bedug biasa disebut panjak bedug. Tradisi ini biasa terjadi pada bulan suci Ramadhan dan Lebaran, hanya ada di beberapa wilayah di Tangsel, seperti Kecamatan Serpong, Setu, Pamulang, dan Pondok Aren. Tradisi ini berkembang dari kebutuhan untuk menyatukan masyarakat dalam semangat kebersamaan dan kepercayaan, dengan bedug diarak melintasi desa atau kota sambil diperdengarkan dengan irama yang khas.
Festival ini diikuti oleh enam peserta dari daerah sekitar Tangerang Selatan, yakni Amirullah dari Pagedangan, Bale Betah dari Muncul, REMAKO dari Lengkong Gudang Timur, AL JAMAIN dari Cisauk, Al HIDAYAH dari Ciater, dan Al IHSAN dari Rawa Mekar Jaya. Setiap peserta membawa keunikan dan keindahan suara bedug mereka, mempersembahkan sajian yang tak hanya menggetarkan telinga, tetapi juga menyentuh hati para penonton.
Ketua Pelaksana Bang Robi menyatakan, "Tujuan utama dari festival ini adalah untuk silaturahim serta melestarikan tradisi Rampak Bedug sebagai bagian dari budaya Betawi kepada masyarakat luas. Kami juga ingin membangun kebersamaan dan solidaritas antara peserta lomba serta masyarakat yang hadir dalam acara festival ini."
Acara festival ini juga dihadiri oleh masyarakat setempat yang turut menyemarakkan suasana dengan antusiasme mereka. Suasana keakraban dan keceriaan terpancar dari wajah-wajah para pengunjung yang terpukau oleh keindahan suara bedug yang berkumandang di masjid tersebut.
Dengan terselenggaranya Festival Rampak Bedug ini, diharapkan tradisi ini tidak hanya terjaga, tetapi juga terus berkembang dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Tangerang Selatan. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk tetap mencintai dan melestarikan warisan budaya yang berharga ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H