Tangerang Selatan - Siswa kelas X SMAN 12 Tangerang Selatan latihan P5 Aksi dengan Kearifan Lokal Menuju Panen Raya P5 Hajatan Budaya
SMAN 12 Kota Tangerang Selatan - Hari Jum'at, 23 Februari 2024, menjadi momen yang bersejarah bagi seluruh siswa kelas X di sekolah ini. Mereka menyelenggarakan latihan P5 Aksi dengan Kearifan Lokal , sebuah acara yang menampilkan berbagai tradisi lokal dan budaya lokal
Kegiatan ini dipersiapkan dengan sangat serius oleh seluruh siswa kelas X, dibantu oleh wakil kurikulum, Yanthi Rohayati, S.T., M.Pd. Pembimbing utama dalam kegiatan ini adalah seluruh wali kelas X, yang dengan semangat memimpin anak-anak didiknya untuk menggali dan menghayati budaya Indonesia yang kaya.
Siswa-siswi terbagi dalam kelompok-kelompok kecil, masing-masing bertanggung jawab atas aspek tertentu dari acara tersebut. Ada kelompok yang mengurus dekorasi dan tata panggung, kelompok yang bertanggung jawab atas persiapan makanan, dan kelompok yang mengurus pertunjukan seni (Tradisi Palang Pintu, Tari Tradisional, Gamelan, Cerita Rakyat dan Teater Tradisional)
Salah satu kegiatan yang paling menarik adalah pembuatan kesenian janur. Siswa-siswa terlihat sangat antusias saat mereka belajar cara membuat janur dari daun kelapa. Mereka menggunakan keterampilan tradisional yang mereka pelajari dari wali kelas mereka, dan mereka sangat senang bisa menerapkan keterampilan ini dalam kegiatan sekolah.
Selain janur, siswa juga memasak makanan berat seperti gudeg, tempe dan tahu bacem, soto betawi, dan sayur besa. Mereka belajar cara memasak makanan-makanan atas bimbingan walikelas mereka, dan mereka bangga bisa membagikan pengetahuan ini kepada teman-teman sekelas mereka.
Di samping makanan berat, ada juga makanan ringan seperti kue cucur, bakpia, dan wingko. Siswa-siswa terlihat sangat antusias saat mereka membuat kue-kue ini, dan mereka sangat bangga dengan hasil kerja mereka. Mereka tidak hanya belajar membuat kue-kue tradisional, tetapi mereka juga belajar cara menjualnya.
Selain makanan, ada juga minuman tradisional seperti wedang jahe, es cendol, dan es dawet ireng. Siswa-siswa terlihat sangat antusias saat mereka membuat minuman-minuman ini, dan mereka sangat bangga dengan hasil kerja mereka.
Seluruh kegiatan persiapan ini dilakukan dengan semangat kreativitas yang tinggi. Siswa-siswa tidak hanya belajar tentang budaya lokal, tetapi mereka juga belajar cara menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari mereka. Mereka belajar bahwa kearifan lokal tidak hanya penting untuk dilestarikan, tetapi juga penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.