Lihat ke Halaman Asli

Pemberian Pupuk Tanaman Padi

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sempat mendapat curhatan kemarin dari teman yang berada di Lokasi Jombang. Dirinya memiliki tanah berupa sawah dan hampir mendekati masa panen. Menjelang lebaran 1434 H, sawah yang ditanami mungkin jenis Mekongga akan dipanen. Mengenai cara pemanenan yang dilakukan, biasanya menggunakan mesin perontok.

Sementara itu, dalam pengelolaan tanah sawah tersebut. Dirinya tidak mengetahui cara bercocok tanam padi lantaran seringnya kepadatan aktivitas di sekolah yakni sebagai tenaga pendidik. Kini temanku tersebut mau tidak mau harus belajar cara bercocok tanam padi walau pun harus meminta bantuan tenaga tetangga untuk menggarapnya.

Saya di sini hanya akan menjabarkan secara singkat saja tentang tahapan dalam pengelolaan sawah. Yakni setelah masa panen, tentu para petani membuat papan sebar benih padi. Kemudian setelah tumbuh besar dan diberi pupuk tentunya, petani juga mengelola sawah agar siap dipanen. Teknologi sekarang lebih banyak menggunakan alat traktor, memang mempercepat proses tapi dari kualitas tanah dan tingkat hara berkurang.

Sawah yang sudah ditraktor kemudian dilakukan pemerataan untuk dibuat garis-garis sebagai tempat ukuran jarak tanam. Lalu bibit padi yang sudah besar dicabut untuk ditanam di lahan sawah. Setelah masa tanam kurang lebih satu minggu, padi ditaburi pupuk urea dengan komposisi 50 kg urea dan 25 kg pupuk jenis SP-36. Setelah kedua pupuk tersebut dicampur, baru ditebarkan ke tanaman padi.

Setelah empat puluh hari sejak masa tanam hingga empat puluh sembilan harinya, petani harus menaburkan kembali pupuk. Namun untuk kali ini petani hanya diperkenankan menaburkan jenis pupuk urea saja, yakni cukup 40 kg per 100 batanya. Pastikan pemberian pupuk fase kedua ini tidak lebih dari lima puluh hari pasca tanam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline