Lihat ke Halaman Asli

Bangkit Wismo

Karyawan yang Nyambi Content Writter

Please! Tinggalkan Budaya Jam Karet demi Sirkel yang Lebih Sehat

Diperbarui: 24 Maret 2024   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Tania Rose di Pixabay

Jam karet. Ada yang menyebut jenis jam ini sebagai salah satu budaya Indonesia. Ada yang mengatakannya sebagai becandaan, ada pula yang menegaskannya degan begitu serius.

Apapun itu, menunggu kehadiran penganut jam karet itu memang menyebalkan. Janjiannya jam berapa, datangnya jam yang lain.

Padahal, beliau sendiri yang berinisiatif mengatur jadwal pertemuan. Kalau sudah begitu, pasti menjadi menyebalkan kuadrat.

Hey, bos! Buat kamu yang suka telat atau bahkan nelat, tolonglah jangan bersembunyi dari alasan kesibukan atau agenda dadakan. Jatah waktu kita itu sama-sama 24 jam!

Padahal, jika berpikir dengan seksama, datang tepat waktu atau bahkan datang lebih awal memberi kamu banyak keuntungan.

Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi nih. Untuk tahu keuntungan minimum datang tepat waktu ketika janjian ketemu, baca tulisan ini sampai selesai yah. Hehehe.

1. Mengatur kegiatan sehari-hari jadi lebih mudah.

Aktivitas sehari-hari kamu akan lebih mudah dilewati jika kamu juga bisa mengatur jadwalmu. Kalau kamu bisa manage wakt, kamu bisa semakin produktif.

Target pribadi maupun kerjaan di level harian, mingguan, bulanan sampai tahunan bisa terwujud dengan baik. Resolusi juga bisa lah benar-benar terwujud.

2. Nggak lagi terburu-buru dan ada yang ketinggalan.

Keuntungan datang tepat waktu adalah kamu akan lebih terbebas dari rasa terburu-buru. Baik buru-buru datang ataupun buru-buru menyelesaikan agenda biar cepet otw.

Terjebak momen buru-buru, emang keliatan sepele tapi buru-buru itu bisa memicu terjadinya kesalahan. Jika ada hal penting yang ketinggalan, bagaimana hayooo....

3. Bisa mempersiapkan bahan obrolan.

Ketika datang tepat waktu, kamu lebih mudah untuk menyiapkan bahan obrolan. Menguasai bahan obrolan bisa jadi langkah awal sukses spik-spik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline