Lihat ke Halaman Asli

Kode-kode Kamuku-Akumu!?

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa mereka baik-baik sama Ayah?

Daripada membuta, siapa kamu di matanya

dengan ‘satu kuas’, kaulukiskan seribu protokoler negara

Daripada ketahuan,amnesia langgam alasanmu di mulutnya

dengan ‘satu troli’, kaubacakan seribu tralala

Kau mungkin berpikir,hanya karna suaraku di matamu,

akumu orang-orangan di jangkarku?

dengan ‘satu suara’, kaupoles kaca tabung seribu debu

sekarang pun di sekolah, anak didik menyemainilai elemeter

wiracarita kesederhanaan memancarcahaya

siapa Mashudul Hag dan Kasimo,

siapa Bung Karno dan Bung Hatta ,

siapa mereka, siapa debu, dansiapa Anda di sana

Kau mungkin berpikir, hanya langit namaku kaplingmu,

akumu tersandera mengundang hujan batu?

dengan ‘satu pisau bedah ’kaucacah matanya seribu lelaku

merusak tilasan luhur rambu-rambu

sekarang dipadepokan pelosok terjauh

anak-anak bangsa menjengkal diri,

siapa diri kita yang telah hilang

Oh surgamu surga koruptor surga pemalak

betapa malu terhirup di rongga dada mereka!

Kau kode-kode tilasan kehormatan tuan dan mevrouw,

Resistensi nafas menghembus alibi kompak

Menggatra hukum tahu dan tempe renyah si jelata lugu

Oh, duniaku jasad melenguh, ‘satu kamu’ nurani berlalu :

Apa kabarmu Gerakan Bersih-Bersih, duhaikeningku

dalam lembaran kosong, hanya ada kata-kata kosong?

Beginikah cara memperbudak sumpah-janji, duhai dengarku

dalam kata-kata kosong,nasionalisme termangu kosong?

ternyata bumerang-bumerangku pula jawaban-jawaban bumerangmu

Satu di antara mereka kelak tiba berkata,

dengan rechsstaatkenyataan hakiki tegas-lugas kepada cucumu,

Nak,Ayahmu ini kebanggaan dan kehormatan negara. Ayah pembela hati nurani seluruh rakyat Indonesia. Tetapi titipan kedaulatan tidak kedap suara,hukum berlaku sama!

Catatan :

Mevrouw, sebutan nyonya jaman penjajahan Belanda.

Mashudul Hug (pembela kebenaran), nama lain Haji Agus Salim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline