REVOLUSI KESEHATAN MENUJU
REVOLUSI MENTAL
KAMIS, 25 SEPTEMBER 2014, PUKUL
13.00
PUSAT STUDI JEPANG UNIVERSITAS
INDONESIA
SastraStovia
Perkumpulan Alumnus Sastra Dan
Alumnus Kedokteran Universitas
Indonesia Jumat 25 September 2014
SastraStovia mengadakan Seminar
Sehari Dengan Tema Revolusi Kesehatan
Menuju Revolusi Mental. Ada dua aspek
yang menjadi inti pemikiran
SastraStovia :
1. Bahwa 69 tahun Indonesia merdeka,
bangsa ini jelas terlihat masih jauh
untuk mencapai harapan hidup sehat ,
dengan fenomena , bahwa banyak
masyarakat tidak dapat mengakses
pelayanan kesehatan, bahwa system
pendidikan medis tidak mengedepankan
percepatan tenaga medis yang siap
terjun lapangan, bahwa masih
banyaknya hubungan transaksional
antara tenaga dan institusi medis
dengan pemilik modal raksasa, bahwa
masih kaburnya standing posisition
antara ilmuwan medis dan petugas
medis di lapangan.
Maka SastraStovia menyatakan
Perlunya rekonstruksi ulang narasi
besar mengenai Kesehatan Nasional
sebagai acuan utama dalam system
Revolusi Mental . Kesehatan Nasional
bukan sekedar pemikiran terakhir dari
penyusunan kebijaksanaan nasional
lainnya.Kesehatan Nasional tidak untuk
sekedar basabasi jaman diskusi dimana
kebijaksanaan pemerintah
tidakmengedepankan keutamaan
Kesehatan Nasional.
2. Revolusi Mental harus memahami
bahwa
a. Kesehatan Nasional adalah suatu
konstruksi sosial, yang merupakan
pertarungan berbagai disiplin
pemikiran, dengan kekuasaan dan
pengetahuan yang memproduksinya
terus menerus, oleh karena itu kesehatan
menjadi wilayah kritik publik.
b. Bahwa hak untuk sehat berkaitan
langsung dengan kebaikan dan
kejahatan politik Negara dengan regulasi
dan kebijakan politik menjadi
latarbelakang analitis terhadap keadilan
kesehatan.
c. Kesehatan adalah konsep keadilan
yang menuntut Negara untuk
menghormati hal-hal terkait hak atas
otonomi tubuh dan distribusi
sumberdaya maka Negara harus betul-
betul memahami ukuran kesejahteraan
yang dihitung melalui indeks
kebahagiaan.
3. Maka dengan perbandingan lurus
antara revolusi kesehatan dengan
revolusi mental maka Negara wajib
menerjemahkan semua fakta tersebut
menjadi kebijakan yang efektif dan
konsisten , bukan sekedar azimat
Revolusi, bukan sekedar slogan
hiperbolik.
4. Para pembicara yang terdiri dari
Rocky Gerung, dr.Hanibal Hamidi,
Achmad Syafiq, Dr.Tony Doludea
menyetujui dan mendukung terjadinya
Revolusi Mental harus dimulai dengan
Revolusi Kesehatan serta secara paralel
melembagakan sikap-sikap yang
merefresentasikan integritas personal
para pemimpin pada semua level
pemerintahan dalam berbagai aspek
kehidupan untuk menjadi sosok
ketauladanan. Dan forum menyepakati
kemitmen pemerintahan Jokowi – JK
yang mengagendakan Revolusi
Kesehatan sebagai salah satu program
andalan sangat tepat. Pemilihan kendali
pelaksanaan melalui Kartu Indonesia
Sehat dalam menjamin keterjangkauan
pelayanan pengobatan saat sakit oleh
BPJS sebagai lembaga pelaksananya,
sekaligus pelayanan bagi peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit
seluruh warga NKRI oleh Kementerian
Kesehatan sekaligus sebagai regulator
Pembangunan Kesehatan serta
pelayanan keluarga berencana oleh
BKKBN, serta sektor lainnya yang terkait
kebutuhan tersedia dan berfungsinya
seluruh Determinan Faktor Status
kesehatan (AKI, AKB, Gizi Buruk)
sekaligus Kualitas Kesehatan (Angka
Harapan Hidup).
5. Mengingat strategisnya hal tersebut di
atas, maka sastra stovia mendukung
pilihan kebijakan politik Jokowi JK untuk
memastikan menteri kesehatan adalah
dari Profesional yang memiliki
kompetensi dan komitmen terhadap hal-
hal strategis tersebut diatas, yang
terukur melalui track record calon
menteri kesehatan yang dapat
menunjukkan semua hal kemampuan
yang dibutuhkan untuk memikul
tanggung jawab besar tersebut, yang
bukan berlandaskan tingginya gelar
pendidikan semata.
Jakarta, 25 September 2014
SastraStovia
SaifulBahri Moderator
Direktur Khusus Permanen
Dedy syeh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H