Berbicara keburukan Ahok dan mulutnya yang kasar tentu sudah biasa, karena semua orang sudah tau, bahwa Ahok tidak memiliki sopan santu dan etika dalam bernegara terutama terhadap orang tua dan ulama. Seperti sikap Ahok kepada KH. Ma'ruf Amien. Begitulah pandangan salah seorang politisi golkar 2 februari lalu. Ahok kerap kali mengeluarkan kata tak beretika, tapi kerap kali meminta maaf, seolah-olah kata-kata kasarnya cukup dengan minta maaf tanpa memikirkan efek dari apa yang diungkapkannya. Sehingga pengikut ahok di internetpun banyak yang mengeluarkan kata-kata kebencian dan kata-kata kotor, tentu ini tidak baik bagi calon pemimpin kedepan.
Namun, apakah mulut busuk ahok dan pengikutnya harus dibalas dengan kata-kata makian?
lebih baik kita bicara head to head saja antara Ahok dan Anies cagub no 2 dan no.3. Saya fikir ini lebih fair.
Karena memilih pemimpin itu harus melihat Bibit,bebet dan bobot.
Latar Belakang Keturunan / Orang Tua (BIBIT)
AHok (Basuki Tjahja Purnama)
lahir dari keluarga keturunan Tionghoa. Ia lahir pada tanggal 29 Juni 1966 di Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung. Nama panggilan 'Ahok' diberikan oleh Ayahnya bernama Indra Tjahaja Purnaman dan ibunya bernama Buniarti Ningsing. Basuki Tjahaja Purnama merupakan anak sulung dari empat orang bersaudara. Ia memiliki tiga orang adik yang bernama Basuri Tjahaja Purnama, Fifi Lety, Harry Basuki.
Nama panggilan 'Ahok' diberikan oleh Ayahnya. Namun pada awalnya ayahnya memeberikan nama panggilan 'Banhok' yang artinya 'Belajar Disegala Bidang'. Namun lama-kelamaan, Basuki Tjahaja Purnama akhirnya lebih akrab disapa dengan nama panggilan Ahok.
Djarot
Menurut wikipedia Djarot Saiful Hidayat, MS (EYD: Jarot Saiful Hidayat) (lahir di Magelang, Indonesia, 06 Juli 1962; umur 54 tahun) adalah politisi PDI Perjuangan sedangjkan satu sumer lainnya menyatakan