Lihat ke Halaman Asli

Ilham Fatahillah

Man Jadda wajada

Jika Ketagihan Dosa

Diperbarui: 25 November 2018   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : cirebonmedia.com

Dosa, jika telah dikerjakan akan menimbulkan ketagihan dan menuntut pada level dosa yang lebih tinggi. Maka hati-hatilah terhadap dosa. Jangan sampai kita terlena dengan perbuatan dosa sekecil apapun. Segeralah istighfar dan mohon ampun pada Allah agar kita terhindar dari ketagihan dosa.

Marilah perhatikan terjemahan hadits berikut ini, "Seorang mukmin jika berbuat satu dosa, maka ternodalah hatinya dengan senoktah warna hitam. Jika dia bertobat dan beristighfar, hatinya akan kembali putih bersih. Jika ditambah dengan dosa lain, noktah itu pun bertambah hingga menutupi hatinya. Itulah karat yang disebut-sebut Allah dalam ayat, "Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka." (HR Tarmidzi)

Kalau hati sudah tertutup, maka hilanglah kepekaan terhadap dosa. Semakin sering berbuat dosa, akan semakin terbiasa. Awalnya menyesal luar biasa saat pertama kali terjerumus dosa. Setelah itu muncul rasa penasaran, dan dosa itu terulang lagi. Dan akhirnya hilang sudah rasa penyesalan ketika berbuat dosa. Tak ada lagi rasa malu berbuat dosa, tak ada lagi rasa bersalah ketika berbuat maksiat. Semua itu karena hatinya sudah hitam pekat, tertutup oleh dosa-dosa yang semakin menggerogoti hati hingga matilah hati itu.

Ibarat kambing yang sudah disembelih, dia tak akan berteriak "mengembek" ketika kita kuliti. Berbeda ketika kambing itu masih hidup, maka kambing itu pasti "mengembek" ketika baru kita pegangi. Demikian pua hati, kalau hati itu sudah mati, maka tak pernah lagi merasakan sakit saat berbuat maksiat.

Seorang ulama salaf pernah berkata, jika seorang hamba melakukan kebaikan, maka hal tersebut akan mendorongnya untuk melakukan kebaikan yang lain dan seterusnya. Dan jika seorang hamba melakukan keburukan, maka dia pun akan cenderung untuk melakukan keburukan yang lain sehingga keburukan itu menjadi kebiasaan bagi pelakunya.

Naudzubillahi min dzalik! Jangan sampai kita meremehkan dosa sekecil apapun dosa itu. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline