Lihat ke Halaman Asli

Ilham Fatahillah

Man Jadda wajada

Adakah Arwah Gentayangan Tiap Malam Jumat?

Diperbarui: 23 November 2018   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : 4usky.com

Setiap selesai adzan di sholat lima waktu, anak-anak di daerah saya sering mendendangkan puji-pujian sambil menunggu para jama'ah berdatangan.

Dan biasanya tiap malam jum'at mereka mendendangkan puji-pujian dengan syair berikut ini :

Saben malem jum'ah ahli qubur tilik omah (Tiap malam jum'at ahli kubur menengok rumah)

Saben malem jum'ah ahli qubur tilik omah (Tiap malam jum'at ahli kubur menengok rumah)

Perlu nyuwun ayat qur'an sa' kalimah (Untuk minta bacaan Qur'an meskipun satu kalimat)

Lamun ora diwenehi banjur bali karo mrebes mili (Ketika tidak diberi langsung pulang dengan menangis)

Bali meng kuburan nyunggi tangan karo tetangisan (Pulang ke kuburan dengan tangan di atas kepala sambil menangis tersedu-sedu).

Entah siapa yang pertama kali menciptakan syair puji-pujian tersebut. Dalam syair itu ada kalimat yang membuat saya selalu bertanya-tanya. Yaitu kalimat, Saben malem jum'ah ahli qubur tilik omah. Apa benar ahli kubur bisa pulang ke rumah? Apakah benar arwah bisa bergentayangan?

Untuk menjawabnya, kita cermati firman Allah berikut ini, yang artinya:

"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya, Tuhanku! Kembalikanlah Aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan." Sekali-kali tidak, sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja, dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." (QS. Al Mu'minn: 99-100).

Ibnu Katsir---rahimahullh---dalam tafsirnya menjelaskan, "Allah menginformasikan keadaan orang kafir dan orang yang melalaikan perintah Allah ketika ajal mereka menjelang. Mereka memohon agar dikembalikan lagi ke dunia supaya memperbaiki amalan jeleknya ketika berada di dunia. Tetapi permintaan ini tidak dikabulkan oleh Allah. Mereka mengajukan permintaan ini kepada Allah ketika akan mati, hari kebangkitan, menghadap Allah dan ketika mereka terpanggang di api neraka." (Tafsr Al Qur'nil 'Azhm, 3/241).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline