Lihat ke Halaman Asli

Ilham Fatahillah

Man Jadda wajada

Merencanakan Kehidupan yang Lebih Indah

Diperbarui: 22 November 2018   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hidup lebih indah

Kebanyakan manusia tidak memiliki visi dan misi yang jelas dalam kehidupannya. Jarang yang menyusun rencana dalam menjalani kehidupannya. Hidupnya mengalir begitu saja mengikuti kemana arah angin bertiup. Apakah anda termasuk yang seperti itu? 

Justru untuk urusan kecil atau jangka pendek, kita selalu membuat perencanaan yang matang agar kegiatan berjalan dengan lancar. Misalnya, untuk urusan study tour atau pariwisata, biasanya sejak jauh hari sudah dipikirkan destinasi wisatanya, jenis armadanya, makan minumnya, seragamnya, kegiatanya, dan lain-lain.

Kita dalam menjalani kehidupan ini ibarat sedang melakukan perjalanan yang sangat panjang dan muaranya surga atau neraka. 

Seyogyanya kita lebih ketat dalam perencanaan karena menyangkut urusan yang jauh lebih penting. Namun untuk urusan kehidupan ini kita kebanyakan tak punya rencana. Seperti saya katakan di awal paragraf, hidupnya mengalir begitu saja mengikuti kemana arah angin bertiup. 

Jika tak punya rencana dalam menjalani kehidupan, kita biasanya akan terprogram secara otomatis dengan menjalankan kegiatan-kegiatan yang menghabiskan jatah umur secara sia-sia. 

Terprogram untuk tidur 8 jam sehari, terprogram untuk bekerja 8 jam sehari, terprogram untuk hura-hura, ngobrol ngalor ngidul, bercanda, begadang, kongkow-kongkow, dan lain-lain sampai kita baru tersadar telah sampai pada penghujung umur.

Lalu kita baru bertanya, kemana perginya hari-hari? Kemana perginya kesempatan itu? Kemana perginya masa muda? Dan memang penyesalan itu datangnya selalu terlambat. Waktu yang sudah berlalu tak akan bisa diulang kembali. Kita tak akan bisa kembali ke masa lalu. 

Oleh karena itu, rencanakanlah hidup sebaik mungkin agar lebih dekat pada kesuksesan, agar terhindar dari kehidupan yang sia-sia, dan agar menjadi lebih bahagia.

Majdi ubaid Al-Hafizh menceritakan dalam bukunya, 9 langkah mudah menghafal al Qur'an, bahwa dulu Universitas Harvard pernah mengadakan sebuah penelitian dengan membagikan kuisioner terhadap 100 mahasiswa magister. Dalam kuisioner itu ada pertanyaan sebagai berikut, "Apakah anda memiliki perencanaan tertulis untuk sepuluh tahun yang akan datang?"

Para mahasiswa yang menjawab, "iya" ternyata hanya 3%, sementara yang 97% menjawab, "tidak pernah".  Kemudian setelah 10 tahun berlalu, Universitas Harvard kembali melakukan penelitian terhadap 100 responden tersebut. 

Dan hasilnya, 3% yang pernah menjawab, "iya" telah sukses menggapai cita-cita besar yang pernah mereka tulis sepuluh tahun yang lalu. Dan mereka memiliki kekayaan 10 kali lipat dari 97% responden lainnya. Selain itu mereka juga memiliki tingkat psikologis yang baik dan tingkat kebahagiaan yang lebih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline