Lihat ke Halaman Asli

Ilham Fatahillah

Man Jadda wajada

Pengalaman Pertama Naik BRT di Purwokerto

Diperbarui: 26 Januari 2019   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Pagi tadi saya dan keluarga menyempatkan diri untuk menjajal armada bus BRT (Bus Rapid Transit) yang belum lama ini beroperasi di wilayah Banyumas. Bus BRT di wilayah Jawa Tengah bagian barat ini diberi nama Trans Jateng.

Saya berangkat ke Terminal Bulu Pitu Purwokerto sekitar pukul 09.00 wib bersama anak, istri, keponakan, adik ipar dan mbakyu ipar dengan mengendarai mobil Chevrolet. 

Mobil saya parkir di area parkir terminal Bulupitu. Selanjutnya kita menuju halte BRT yang berada di terminal bus bagian barat. Dan rupanya sudah banyak yang antri untuk menaiki BRT.

Saya yakin kebanyakan dari para penumpang sengaja naik BRT karena penasaran ingin menjajal armada BRT seperti saya. Sekadar untuk refeshing dengan jalan-jalan naik BRT. Kebanyakan para penumpang naik dengan tujuan terminal Purbalingga atau terminal Bukateja, setelah itu ya balik lagi naik BRT tujuan terminal Bulupitu Purwokerto.

BRT Trans Jateng yang melayani jurusan Purwokerto - Purbalingga terbilang nyaman karena full AC. Meski kadang harus berdiri dan berdesakan, namun nyaman-nyaman saja karena hawanya adem.

Berbeda dengan armada bus lain yang berstatus bus ekonomi yang hawanya sumuk apalagi jika bus berada di jalur yang padat lalu lintas atau jalur macet. 

Saya dan keluarga naik BRT dengan tujuan terminal Purbalingga. Dan rencananya dari terminal Purbalingga akan antri lagi di halte BRT untuk balik ke terminal Bulupitu. Tapi di luar dugaan, BRT yang datang selalu penuh sesak. Mungkin karena efek hari libur jadi luar biasa antrinya. Sampai dhuhur kita masih bertahan di terminal karena saking antrinya. 

Saya coba tanya ke armada lain, bus ekonomi yang melayani jurusan Purwokerto - Wonosobo. Ternyata tiketnya agak mahal. Rp. 10.000 jika naik dari terminal Purbalingga menuju terminal Bulupitu Purwokerto.

Sementara tiket BRT hanya Rp. 4.000. Wah eman-eman pikir saya. Kemudian saya tanya ke armada Micro Bus yang hendak menuju Purwokerto. Ternyata tiketnya malah luwih larang. Rp. 15.000. Ah pantesan kurang diminati masyarakat. 

Kenapa armada bus ekonomi yang satu jalur dengan BRT tidak mengevaluasi harga tiketnya ya? Kalau begitu caranya gimana mau laris? BRT lebih nyaman, full AC, Full Music, petugasnya juga ramah dan penampilan rapi. Maka wajar jika masyarakat rela antri berdesakan untuk naik BRT dari pada naik bus ekonomi.

Tulisan ini hanya untuk mengisi waktu senggang saja. Mengurai pengalaman saya dan keluarga dalam menikmati hari libur dengan menjajal armada BRT yang beroperasi di wilayah Banyumas. Ternyata refreshing tidak harus mahal. Cukup naik bus saja udah terhibur.he..he...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline