Lihat ke Halaman Asli

Relawan UGM Melakukan Pendataan Warga Kurang Mampu Terkena Bencana di Kudus

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tingginya curah hujan di kawasan Pulau Jawa pada periode bulan Desember hinggaFebruarimenyebabkan tingginya resiko bencana banjir di berbagai wilayah di Pulau Jawa. Keadaangeografis KabupatenKudus yang terletak di antaraGunung MuriadanPerbukitanPatimenyebabkanmudahnya wilayah KabupatenKudus terkenabanjir jikacurahhujandikeduatempattersebut.Selain itukeadaanKabupaten KudusyangberadadijalurutamaPantaiUtara(Pantura) PulauJawasertabanyaknyaindustriyang berjalandiKabupatenKudus menyimpan potensi kerugian yang besarjika bencana banjir terjadi.

Padaawaltahun2014,KabupatenKudusmengalamibencanabanjir denganskala terbesardalambeberapa dekade terakhir.Olehkarena ituUniversitasGadjah Madasebagailembaga pendidikantinggiyangberpegangkepadaprinsipTri Dharma(Pendidikan,PenelitiandanPengabdian) merasamemilikikewajiban untuk mengirimkanrelawantanggapbencanasebagaibentukpengabdian terhadapmasyarakat.

BerdasarkansuratdariBadanPenanggulangan Bencana Daerah KabupatenKudus nomor360/13/20.40/2014,relawanUniversitasGadjahMadayangditempatkan diKabupatenKudusditugaskan untukmengumpulkandatawargamiskinyang terkenadampak bencanabanjir dan longsor tahun2014.Dengandasar tersebut kami melaksanakanpengamatandan pengumpulan datasebagaibahan pertimbangan pembagianlogistik dandata pendukung programmitigasibencanadiKabupaten Kudus.

Pengamatan dan pengambilan data dilakukandi 6(enam) kecamatandi Kabupaten Kudusyangterdampakmusibahbanjiryaitu KecamatanJati,KecamatanJekulo, Kecamatan Mejobo,Kecamatan Undaan, Kecamatan Gebog, dan Kecamatan Kaliwungu. Pengamatan setelah tim relawanmengambil datadarikantor kecamatanbersangkutanyang berupadaftarKeluargaMiskinataudata terkaitdandaftarKepala Keluarga (KK) yangterdampak bencana banjir.

Keduadatatersebutkamiolahuntuk menghasilkandatakeluargamiskinyang terdampakbencanabanjir.Datakeluargamiskinyangterkenadampakbencana banjir tersebut selanjutnya diverifikasisecaraacak (random) denganmengambil sampelminimalsebanyak 20 KK per desayangterkenadampak bencana.Penilaian wargamiskinyangterkenabencana banjirdiverifikasidarikondisirumah, ketinggianterbenam air,danlamamengungsi. SampleberupaKKtersebut kemudiandinilaidenganmendatangirumah darisampleuntukdiperiksasesuai kriteria penilaian.

Dari pengamatandan pengambilandatayangdilakukandienam kecamatan,dapat dihasilkandatapendudukmiskinyangterdampakbencana banjirdiKabupaten Kudus tahun2014.Setelah dilakukanverifikasi,ditemukanbahwasebagianbesar data sesuaidengankeadaan di lapanganwalaupun di beberapa tempat ditemukan datayangkurangsesuaidenganpresentase yangrendah.Ketidaksesuaiandata biasanyadiakibatkanolehkurangmutakhirnyadata pembandingyangdiberikan karenaadabeberapa pendudukterdaftar yangtelah meninggalduniaatau pindah dari daerah yang bersangkutan. Dalamjumlah yang lebihkecil lagi, ketidaksesuaiandataterjadidalambentukmasuknyakeluargayangtidak termasuk dalamkategorimiskinkedalamdaftarkeluargamiskinsehingga dikhawatirkanterjadi pemberian bantuan yang tidaktepatsasaran.

Laporan dari hasil tersebut langsung kami serahkan ke Kepala BPBD Kabupaten Kudus, Bapak Jumadi pada hari Rabu, 19 Desember 2014. Beliau sangat puas dengan hasil pendataan yang kami lakukan. “Saya sangat terbantukan dengan hasil laporan ini. Hanya dalam waktu singkat, mahasiswa mampu mengumpulkan data warga miskin yang terkena bencana di 6 kecamatan. Semoga ini bisa sangat membantu dalam penyaluran logistik tepat sasaran untuk warga yang kurang mampu. Selamat bertugas kembali.” Kata beliau.






BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline